Mohon tunggu...
dhesy badrina
dhesy badrina Mohon Tunggu... Jurnalis -

Mahasiswa yang sedang dan akan meracik pengalaman sebagai embrio lahirnya tulisan. Racikan pengalaman berdasarkan kesadaran diri. Tak peduli pandangan orang lain yang bisanya membekukan kreatifitas. Hanya menulis untuk berbagi informasi seputar kehidupan sosial, budaya, dan lainnya dari pelosok negeri.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mengejar Indra Sjafri (1)

11 Juni 2014   19:45 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adzan Magrib baru selesai berkumandang dari mesjid Agung, Lamprit, Banda Aceh. Hari itu 7 Juni 2014. Saya duduk di sebuah warung kopi Arabika. Merenungkan pengalaman saat menyaksikan wawancara pelatih Tim Nasional U-19, Indra Sjafri, di acara Kick Andy, Metro TV. Saat itu, ia berbagi cerita seputar prestasi Tim Nasional U 19 dan bagaimana proses panjang meraih prestasi tersebut. Sejak saat itu, saya mulai terobesesi bertemu lelaki asal Sumatera Barat itu.

Sukses membawa banyak kemenangan dalam pertandingan Tur Nusantara jilid 1 dan Tur Timur Tengah, awal Juni 2014, Indra Sjafri bakal kembali membawa tim asuhannya dalam Tur Nusantara jilid 2. Aceh adalah daerah pertama yang bakal disinggahi punggawa muda sepakbola Indonesia itu. “Bagaikan pungguk merindukan bulan.” Itulah kalimat yang cocok untuk saya ketika Indra Sjafri akan ke di Banda Aceh. Saya bertekad harus bisa menjumpai dia. Pelatih tersukses setelah mampu membawa Tim Nasional Indonesia yang telah 22 tahun lamanya dapat menyabet piala internasional.

Tim Nasional U 19 Vs akan bertanding dengan Tim Pra-PON Aceh U 21 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, 6 Juni. Tanggal 4, mereka sudah mendarat di Aceh.

Informasi mengenai jadwal kedatangan Indra pun tak saya sia-siakan. Malam sebelum ketibaan mereka. Saya langsung mencari tahu, jam berapa mereka akan sampai di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dan di mana nantinya mereka menginap selama tur tersebut.

Tidak mau ketinggalan, saya pun mencari buku biografi Indra Sjafri yang cetakan pertamanya terbit April 2014. Sebuah keberuntungan akirnya saya menemukan buku itu di sebuah toko buku ternama di Banda Aceh.

Pukul 2 siang, Indra dan Tim Nasional menginjakkan kaki di tanah kelahiran tiga pemain Tim Nasional U 19; Zulfiandi, Miftahul Hamdi, dan Hendra Sandi Gunawan.

Waktu itu pukul 19 lewat 30 menit. Saya menerima sms dari seorang teman wartawan bahwa Indra Sjafri menginap di sebuah hotel di daerah lamprit. Layaknya ketiban durian runtuh, mendapati lokasi hotel tempat Indra Sjafri menginap hanya berjarak sekitar 500 meter dari posisi saya sedang menyeruput kopi malam.

Kegiatan menunaikan mimpi bertemu pelatih bola no 1 di Indonesia itu pun akirnya terwujud. Sesaat setelah mendapati sms itu, saya langsung merapat ke hotel tersebut dengan sepeda motor.

Kepada penjaga parkirlah, pertama saya bertanya, apakah benar Tim Nasional mengginap di hotel ini. Dia menjawab benar. Saya langsung menuju lobi hotel. Melihat ke kiri dan ke kanan, di mana gerangan sang idola itu berada.

“Pak Indranya ada?” tanya saya kepada pelayan hotel.

“Kamu siapa? Dan perlu apa dengan Pak Indra?” jawabnya.

“Saya mahasiswa UIN Ar-Raniry. Ada perlu wawancara dengan Pak Indra.”

“Oh, tunggu sebentar. Pak Indra sedang makan malam.” Ujar pelayan itu, sambil menunjuk ke bagian kiri hotel, yang merupakan ruang makan bagi tamu hotel.

Hotel tempat Tim Nasional bermalam terhitung masih baru. Terdiri dari enam tinggkat. Dilengkapi lif. Pada lantai satu, selain lobi hotel, ruang tunggu, dan ruang makan, ada juga aula untuk acara seminar dan meeting.Sedangkan kamar hotel terletak di lantai 2,3,4,5 dan 6.

Dalam keadaan menunggu, saya mengedarkan pandangan ke ruang makan hotel yang hanya berseberangan dengan ruang tunggu. Tak butuh waktu lama menemukan sosok tinggi besar, berkumis tebal itu. Indra Sjafri. Dia memakai setelan training berwarna dongker. Persis sama dengan foto dalam buku biografinya ketika berada di lapangan sepak bola.

Indra Sjafri duduk dengan tiga orang lainnya. Mereka memakai pakaian yang sama dengan Indra. Namun, kegiatan menikmati suapan makan malam Indra pun tak berlangsung lama. Banyaknya tamu hotel malam itu, menghambat penglihatan saya ke arah Indra.

Tak jauh dari meja makan Indra, sekitar 30 remaja laki-laki bertraining putih jelana pendek, sibuk mengurusi piring masing-masing. Mareka Anggota Tim Nasional U 19!

Tiga puluh menit berlalu. Indra tetap tinggal di kursinya ketika semua anggota Tim Nasional sudah mengantri di depan lif.

Beberapa orang di ruang tunggu, tiba-tiba serentak bagun dan berjalan menuju anggota Tim Nasional U 19 untuk berfoto. Mereka adalah fans anggota Tim Nasional U 19. Saat itu, semua orang yang ada di ruang tunggu seolah disihir oleh 30 remaja tanggung itu.

Indra masih saja di tempatnya, sampai saya tersadar, sudah ada tiga lelaki yang mendekati ruang makan. Tanpa perlu di komandoi, saya pun berjalan menuju Indra.

Sungguh berbeda melihat sosok Indra Sjafri dari jarak 2 meter, ketika saya memperhatikan tiga lelaki itu berfoto bersama Indra.

Indra berkulit sawo matang. Tingginya sekitar 170 meter. Berkumis agak lebat. Rambut hitamnya terpotong rapi. Sekilas terlihat jelas pori-pori kecil di wajahnya yang berminyak. Senyumnya mengembang saat saya memperkenalkan diri sebagai mahasiswa UIN Ar-Raniry.

“Kalau di izinkan, saya mau melihat teman-teman latihan selama di Banda Aceh pak Indra, untuk bahan tulisan saya.”

“Oh, silahkan. Nanti kamu bisa tulis juga bagaimana Tim Nasional sholat berjamaah,” ujar Indra.

Itulah awal perkenalan saya dengan Indra Sjafri. Tak ada kata lain yang keluar dari mulutnya setelah itu. Hanya senyuman yang mengantarkan saya sampai ke parkiran hotel.

Berkat bantuan seorang teman pula, Akhirnya, saya tidak hanya berjabatan tangan dengan pelatih sepak bola nomor 1 di Indonesia itu, tapi juga berfoto bersama dan bisa mengikuti proses latihan mereka sebelum pertandingan pada 6 juni[].

[caption id="attachment_341768" align="aligncenter" width="576" caption="Berkesempatan foto bersama pelatih Tim Nasional U-19 pada saat Tur Nusantara dua di Banda Aceh."][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun