Mohon tunggu...
Dhenny
Dhenny Mohon Tunggu... Lainnya - Seminaris tahun keempat Medan Utama

ig : fxdhenny

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memanusiakan Manusia sebagai Tujuan dari Pendidikan Karakter

24 Februari 2023   09:30 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:31 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagi Driyarkara pendidikan tercermin dalam diri insani anak didik. Segala tahap pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi anak didik itulah yang menjadi hasil dari pendidikan. 

Anak didik dilihat dalam perjalanan ke kemanusiaannya. Dalam menjelaskan pandangannya terkait pendidikan, Driyarkara mengajak untuk mengontemplasikan seorang anak yang berumur 4 tahun. Anak tersebut belum bisa menempatkan dirinya (empan papan) dalam realitas dunia manusia. Anak tersebut baru memasuki dunia baru ini, dan itulah yang seharusnya dilihat oleh pendidik. 

Sudah seharusnya pendidik melihat anak tersebut sesuai perkembangannya dalam usaha bertindak sesuai dengan kemanusiaannya, tetapi belum sampai. Sudah seharusnya pendidik memiliki pandangan manusia seperti yang seharusnya.[4]

Analogi di atas konkret menurut kebudayaan yang ada di masing-masing daerah. Maka dimungkinkan watak atau kepribadian seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan latar belakang anak itu didik. 

Di sinilah tugas dari para pendidik yaitu untuk melihat, memantau, dan mengarahkan anak didiknya sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat di mana ia berada dalam rangka mencapai kodrat sejati si anak itu. 

Tolak ukur pendidikan berhasil adalah pada tahap anak itu dapat memanusiakan manusia, melihat realitas objektif seturut rasa perasaan kemanusian yang senyatanya.

Pendapat Prof. Driyarkara ini selaras dengan pendapat Ki Hadjar Dewantara yang mana Ki Hadjar Dewantara menempatkan pendidikan pertama yaitu di lingkungan keluarga.

Pendidikan Karakter Menurut Ki Hadjar Dewantara

Bagi Ki Hadjar Dewantara pendidikan adalah sebagai tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, artinya pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.[5] Selanjutnya Ki Hadjar Dewantara berpendapat tentang tripusat pendidikan yang mengkategorikan pendidikan menurut tiga tempat fundamental terbentuknya karakter sang anak.

Pertama pendidikan ada dan berawal di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga sebagai pusat pendidikan utama dan pertama yang didapatkan sang anak mempunyai peran besar dalam menentukan karakter sang anak itu sendiri. Kedua adalah pendidikan di lingkungan perguruan. 

Lingkungan perguruan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah (sekolah formal) yang mana pendidikan pada lingkup ini berperan dalam perkembangan kognitif peserta didik. Terakhir pendidikan didapatkan di lingkungan masyarakat, di mana seorang manusia sudah mampu beraktivitas dan mengaktualisasi dirinya dalam rangka mengembangkan potensi diri dan berinteraksi dengan sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun