Mohon tunggu...
Dewi nurdiana
Dewi nurdiana Mohon Tunggu... -

lahir dilampung hanya orang biasa yg suka menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Resolusi ikhlas diawal tahun

31 Desember 2010   17:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu merangkul pundakku " kalau semua itu sudah kehendak Nya ,kenapa ibu tidak ikhlas,nak"

"berarti ibu siap hidup dimadu ?ibu siap dipoligami?"

Lagi lagi ibu tersenyum getir."hidup,mati,jodoh itu sudah ada yang mengatur nak"

Siti menatap ibunya pilu

sang ibupun menatapnya sedih

Sang ibupun tampak berdiam diri,bibirnya masih bergerak tak berhenti melafazkan nama nama suci sang Rob,wajah sang ibu tampak lebih tua dari usianya.Keikhlasan yang dibalut kekhawatiran tampak jelas diwajahnya.Sang ibu juga manusia biasa,yang memiliki rasa cemburu harus berbagi suami dengan orang lain.

Haji abdullah , ayahnya siti,salah satu orang yang dihormati diperkampungan ini,umurnya lebih dari setengah abad, rambutnya mulai memutih tapi wajahnya masih tampak segar,

kopiah hitam,sarung dan baju koko putih ciri khas dari Haji Abdullah

Tasbih asli dari tanah sucipun tidak pernah libur menemani kemanapun haji abdullah pergi

memberikan ceramah ceramah agama dari satu kampung ke kampung yang lain

memberikan petuah petuah bijaksana dari masjid yang satu ke masjid yang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun