Mohon tunggu...
Dhedi R Ghazali
Dhedi R Ghazali Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Saya hanya seorang penulis yang tidak terkenal.

Saya hanya pembaca yang baik dan penulis yang kurang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Puisi 2015

19 Maret 2016   18:34 Diperbarui: 20 Maret 2016   22:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

=======

DI ATAS LANGIT NEGERI LIMA MENARA

bulan sabit di atas awan
menyapa lima menara beradu kemegahan
kaupangku bulan penuh keresahan
mencari arti dari senyum yang dia lengkungkan

lima menara beradu tinggi?
inikah toleransi?

jawaban masih belum kautemukan
saat angin terbangkan sehelai kain
menutup matamu yang masih mencari arti

kini, lima menara saling menjatuhkan
kaudengar dentuman disahut jeritan-jeritan
hingga akhirnya kautemukan jawaban
: bulan tak sedang tersenyum, dia sedang berkabung

kain di matamu perlahan membasah
sebab mata air mata yang tak terbendung sudah

di atas langit negeri lima menara
kauhabiskan malam menunggu pagi tiba
berharap esok, lima menara berdiri sama tingginya

GubukAksara, 22DuaBelas14

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun