Mohon tunggu...
DHEA TRI AGUSTINA
DHEA TRI AGUSTINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Hello! I am Dhea! I am a student at the Indonesian University of Education. I like listening to music while doing some work, and I like cute things like pandas. Thank u!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Transformasi Pendidikan: Keberhasilan Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 1 Cikeleng

31 Desember 2023   03:23 Diperbarui: 31 Desember 2023   06:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program LSLM (Les Siswa Lancar Membaca) dokpri

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM. Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama 1 (satu) semester dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran, dengan fokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah sasaran.

Kampus mengajar angkatan 5 merupakan program lanjutan kampus mengajar angkatan sebelumnya yaitu angkatan 4 yang diadakan oleh Kemendikbud. Dilansir dari Kemendikbudristek, terdapat 21.045 mahasiswa yang ditugaskan di 593 sekolah dan dibimbing oleh 2.565 dosen pembimbing lapangan (DPL). Peserta Kampus Mengajar berasal dari 716 perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek.

Program Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan minat, semangat dan keinginan mahasiswa. Selain itu, program Kampus Mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk menerapkan keahlian dan ilmu pengetahuan mereka dalam membantu siswa di satuan pendidikan dasar, serta diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para siswa.untuk memperluas cita-cita serta wawasan siswa.

Sekolah yang menjadi tempat sasaran penugasan Program Kampus Mengajar Angkatan 5 dipilih berdasarkan nilai ANBK nya yang rendah, akreditasi yang belum A, dan sekolah yang benar-benar membutuhkan mahasiswa untuk meningkatkan aspek pembelajaran terutama literasi dan numerasi.

Salah satu sekolah dasar yang terpilih menjadi tempat sasaran penugasan Program Kampus Mengajar Angkatan 5 ialah SDN 1 Cikeleng. SDN 1 Cikeleng adalah sebuah lembaga sekolah SD negeri yang berlokasi di Jln. Desa Cikeleng, Kab. Kuningan. Periode penugasan Kampus Mengajar angkatan 5 telah berlangsung selama 4 bulan mulai dar 20 Februari hingga 16 Juni 2023. Selain itu, mahasiswa yang terpilih mengabdi selama penugasan di SDN 1 Cikeleng berjumlah 4 orang. Salah satunya adalah Dhea Tri Agustina (21), seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sebelum dimplementasikannya program kerja, langkah awal yang penting adalah melakukan observasi di awal periode penugasan, khususnya pada minggu pertama. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan sekolah sebagai landasan utama perencanaan program kerja yang efektif. Dalam proses observasi, mahasiswa akan melakukan analisis kebutuhan secara menyeluruh, melibatkan pihak terkait seperti guru, siswa, dan staf sekolah. Hasil dari observasi ini nantinya akan menjadi dasar untuk merumuskan beberapa solusi yang konkret dan relevan terhadap temuan kebutuhan sekolah. Dengan demikian, program kerja yang diimplementasikan dapat memberikan dampak yang positif dan sesuai dengan konteks serta kebutuhan yang sesungguhnya.

Hasil analisis kebutuhan sekolah di SDN 1 Cikeleng dapat diuraikan menjadi beberapa poin yang krusial untuk diperhatikan. Pertama, terdapat permasalahan terkait fasilitas pendukung kegiatan literasi dan numerasi yang masih belum memadai. Kondisi ini dapat menjadi hambatan dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi siswa. Kedua, gerakan literasi dan numerasi di sekolah juga belum mencapai tingkat maksimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi semua pihak terkait agar gerakan tersebut dapat berjalan secara efektif. Ketiga, perhatian khusus perlu diberikan kepada siswa yang belum lancar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Identifikasi dan bimbingan terhadap siswa-siswa ini menjadi kunci untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi di tingkat individu. Keempat, permasalahan yang tercermin adalah penggunaan media pembelajaran di kelas yang masih rendah. Pengenalan dan penerapan media pembelajaran yang inovatif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkaya metode pengajaran. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan ini, program kerja yang akan diimplementasikan dapat dirancang secara spesifik untuk mengatasi setiap aspek yang ditemukan, menciptakan dampak yang signifikan dalam meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah.

Sejak dimulainya program ini, banyak program kerja yang diimplementasikan di SDN 1 Cikeleng dan terlihat adanya peningkatan signifikan dalam kualitas pembelajaran. Mahasiswa yang terlibat dalam pengajaran di sekolah ini membawa energi segar, inovasi, dan keterampilan baru ke dalam kelas. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga mentor dan teman bagi para siswa, dengan menciptakan ikatan emosional yang memotivasi proses belajar.

Beberapa program kerja unggulan yang berhasil diciptakan oleh mahasiswa dalam rangka Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 1 Cikeleng mencakup beragam inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut, diantaramya sebagai berikut:

1. Program Literasi

Program Pengadaan Buku Bacaan, dokpri
Program Pengadaan Buku Bacaan, dokpri

Pertama-tama, terdapat Program Literasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa. Program ini tidak hanya fokus pada pengajaran langsung di kelas, tetapi juga mencakup kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan baca bersama untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar membaca. Berikut beberapa program kerja literasi yang sudah berhasil diimplementasikan, diantaranya : (1) Pengadaan buku bacaan untuk jenjang SD, (2) Pembelajaran literasi melalui berbagai media dan metode yang menarik seperti kartu huruf, kartu Asmaul Husna, tebak kata, tebak gerakan, bahkan memfasilitasi siswa dengan belajar literasi melalui kegiatan menanam sayuran maupun tanaman hias.

2. Program Numerasi

Program Numerasi dengan Suit Matematika, dokpri
Program Numerasi dengan Suit Matematika, dokpri

Selanjutnya, terdapat Program Numerasi yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan matematis siswa. Mahasiswa memberikan pendekatan inovatif dalam pengajaran matematika, termasuk penerapan metode belajar berbasis proyek dan permainan pendidikan yang mendukung pemahaman konsep-konsep numerasi. Berikut beberapa program kerja numerasi yang sudah berhasil diimplementasikan, diantaranya : pembelajaran numerasi yang memperkenalkan siswa dengan beberapa bantuan yang mampu membantu proses berpikir matematis mereka seperti jarimatika, suit matematika, mengukur pertumbuhan sayuran menggunakan penggaris, serta melalui kegiatan permainan yang menarik dan variatif (misalnya sepatu susun, tebak matematika, spiner matematika digital).

3. Adaptasi Teknologi

Program Implementasi Aplikasi Quizizz Paper Mode, dokpri
Program Implementasi Aplikasi Quizizz Paper Mode, dokpri

Adaptasi Teknologi menjadi fokus lainnya, di mana mahasiswa membantu memperkenalkan dan mengintegrasikan teknologi edukasi ke dalam kurikulum. Hal ini mencakup penggunaan perangkat lunak pembelajaran interaktif dan aplikasi pendidikan untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik dan relevan dengan perkembangan zaman. Berikut beberapa program kerja adaptasi teknologi yang sudah berhasil diimplementasikan, diantaranya : (1) Pembuatan jadwal pelajaran melalui Canva, (2) Pengenalan aplikasi Let’s Read dan Literacy Cloud, (3) Penggunaan aplikasi Quizizz sebagai penunjang pembelajaran menjadi lebih menarik, serta (4) Pengenalan
Microsoft Word kepada siswa.

4. Program Kerja Menciptakan Lingkungan Berbudaya Literasi dan Numerasi

Program Mading Cerdas Ceria, dokpri
Program Mading Cerdas Ceria, dokpri

Program kerja menciptakan lingkungan berbudaya literasi dan numerasi mengusung visi menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, mempromosikan, dan mengapresiasi literasi dan numerasi di semua aspek kehidupan sekolah. Berikut beberapa program kerja menciptakan lingkungan berbudaya literasi dan numerasi yang sudah berhasil dimplementasikan, diantaranya : (1) Gerakan literasi sekolah dengan slogan bertuliskan aksara sunda dan Bahasa Indonesia, membuat pojok baca, melakukan pembiasaan membaca sebelum KBM, membuat pohon literasi, serta membuat Mading, (2) Gerakan numerasi dengan membuat dan bermain bersama melalui permainan Engklek.

5. Program Sustainable Development Goals (SDGs)

Program 3K (Kebersihan, Kerapihan, dan Ketertiban), dokpri
Program 3K (Kebersihan, Kerapihan, dan Ketertiban), dokpri

Selanjutnya, mahasiswa juga melibatkan SDGs dalam program kerja mereka. Program Sustainable Development Goals (SDGs) mencakup inisiatif untuk mendidik siswa tentang tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengintegrasikannya ke dalam aktivitas sehari-hari di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran siswa terhadap isu-isu global dan mengajarkan mereka bagaimana kontribusi kecil dapat memberikan dampak besar pada lingkungan dan masyarakat. Berikut beberapa program kerja Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah berhasil diimplementasikan, diantaranya : (1) Program 3K (Kebersihan, Kerapihan, dan Ketertiban), (2) Program Kerajinan Tangan (KERANG) siswa, serta (3) Program Operasi Semut.

6. Program Lainnya

Program LSLM (Les Siswa Lancar Membaca) dokpri
Program LSLM (Les Siswa Lancar Membaca) dokpri

Program penunjang lainnya juga diimplementasikan, seperti pelatihan keterampilan tambahan bagi siswa dan pelibatan orang tua dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, melalui beragam program kerja ini, mahasiswa tidak hanya memberikan kontribusi langsung pada peningkatan literasi dan numerasi siswa di SDN 1 Cikeleng, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan mendukung perkembangan integral siswa. Berikut beberapa program lain yang sudah berhasil diimplementasikan, diantaranya : (1) Program LSLM (Les Siswa Lancar Membaca), (2) Program KERAM (Kegiatan Ramadhan), (3) Program Melatih Petugas Upacara, (4) Program Pengenalan Aksara Sunda dan Melatih Sajak, (5) Program Asistensi Mengajar, (6) Program Membantu Administrasi Sekolah, serta (7) Program Sharing Session.

Selain melibatkan implementasi program kerja, Program Kampus Mengajar juga mengamanatkan pelaksanaan Asesmen Keterampilan Minim (AKM) Kelas secara pre-test dan post-test. Tujuan dari AKM Kelas ini adalah untuk menilai pemahaman siswa terhadap literasi dan numerasi. Dengan melibatkan tes berbasis soal-soal yang relevan dan representatif, AKM Kelas memberikan gambaran yang akurat mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

Pelaksanaan AKM Kelas dokpri
Pelaksanaan AKM Kelas dokpri

Dari 30 siswa yang mengikuti pre-test AKM kelas dengan 20 soal yang diujikan, terlihat bahwa hasil persentase rata-rata menunjukkan 52% siswa mampu menjawab benar pada soal literasi, sementara pada soal numerasi hanya mencapai rata-rata 39%. Analisis ini mengindikasikan bahwa pemahaman siswa terhadap soal numerasi masih dikategorikan kurang, dengan hasil persentase yang lebih rendah dibandingkan pada literasi. Namun, hasil post-test AKM menunjukkan perbaikan yang signifikan, dengan persentase rata-rata siswa yang dapat menjawab benar pada soal literasi meningkat menjadi 69%, dan pada soal numerasi mencapai rata-rata 73%. Hasil ini menandakan bahwa pemahaman siswa terhadap soal literasi dan numerasi sudah dapat dikategorikan baik. Lebih menarik lagi, terlihat peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan persentase rata-rata pada pre-test AKM sebelumnya, menunjukkan adanya kemajuan positif dalam pemahaman siswa setelah mengikuti program pembelajaran.

Kepala Sekolah SDN 1 Cikeleng, Bapak Maman Widarman, S.Pd., M.M, menyampaikan, "Kami merasa sangat bersyukur memiliki Program Kampus Mengajar di sekolah kami. Ini memberikan tambahan sumber daya dan energi positif yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa dan dosen tidak hanya membantu dalam ruang kelas, tetapi juga membawa semangat baru untuk belajar dan berkembang di antara siswa-siswi kami."

Dengan berbagai program kerja unggulan yang telah berhasil diciptakan oleh mahasiswa dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 1 Cikeleng, terlihat bahwa dedikasi dan inovasi mereka telah memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan di sekolah ini. Melalui Program Literasi, Program Numerasi, Adaptasi Teknologi, Program Kerja Menciptakan Lingkungan Berbudaya Literasi dan Numerasi, serta Program SDGs, mahasiswa tidak hanya membawa pengetahuan akademis, tetapi juga semangat perubahan dan pengembangan. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk guru, siswa, dan lainnya, mereka telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan mendukung pertumbuhan literasi dan numerasi siswa. Semua program ini adalah langkah konkret menuju pencapaian visi pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 1 Cikeleng bukan hanya sekadar pengajaran di kelas, tetapi sebuah perjalanan transformasi pendidikan yang memupuk semangat belajar sepanjang hayat. Diharapkan hasil positif dari program ini akan memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi lainnya untuk terlibat aktif dalam mendorong perubahan positif di dunia pendidikan.

Ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 1 Cikeleng. Kepada guru-guru yang telah memberikan dukungan penuh, siswa-siswa yang menunjukkan semangat belajar yang luar biasa, dan orang tua yang turut mendukung setiap langkah anak-anak mereka, kami berterima kasih atas kontribusi berharga yang telah diberikan. Tak lupa, apresiasi tinggi kami sampaikan kepada mahasiswa dan dosen yang telah melibatkan diri dengan penuh dedikasi dalam proses pembelajaran dan perancangan program kerja. Terima kasih juga kepada staf sekolah dan semua yang terlibat dalam aspek administratif, yang telah menjaga kelancaran setiap tahap program. Semua usaha dan kerjasama ini tidak hanya menghasilkan keberhasilan program, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Terima kasih atas semangat, kerja keras, dan kolaborasi yang telah memperkaya pengalaman pembelajaran ini. Semoga semangat positif ini dapat terus berkembang untuk menciptakan perubahan yang lebih baik di dunia pendidikan.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun