Yang pertama untuk budidaya apapun membutuhkan continue, tidak boleh sampai tanaman itu kekeringan terutama pada saat musim kemarau. Yang kedua pola pemupukan teratur, yang ketiga pencegahan hama dan penyakit. Dan yang terakhir kebutuhan tanah tanaman anggur  yaitu tanah lempung yang dalam dan subur dengan drainase yang baik sangat cocok, Tetapi anggur tumbuh subur di tanah yang mengandung tanah liat, batu tulis, kerikil, serpih, dan pasir. Tanah berkerikil umumnya memiliki drainase yang baik, serta menyerap dan memantulkan panas matahari, sehingga memberikan panas bagi tanaman anggur.
Peluang Bisnis di Desa
Budidaya anggur merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat pedesaan. Dengan pemahaman yang baik tentang teknik budidaya dan strategi pemasaran yang efektif, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa seperti di Desa Kledung Kradenan dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Diharapkan, keberhasilan Bapak Hasan Basri dalam budidaya anggur ini bisa menjadi inspirasi bagi warga lain untuk mencoba diversifikasi usaha demi meningkatkan kesejahteraan desa.
Di masa pandemi covid-19 lalu, budidaya anggur menjadi alternatif usaha yang menjanjikan. Memulainya pun tidak harus menggunakan lahan yang luas, ditambah lagi saat ini trend memetik buah anggur langsung dari kebun dapat menaikan nilai ekonomis dari buah anggur itu sendiri. Tak jarang orang luar kota rela datang jauh-jauh untuk menikmati memetik buah anggur langsung di kebun, menjadi semacam wisata tersendiri.
Link video wawancara :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H