Tepat pada hari ini Syifa berumur 20 tahun, Dia adalah gadis yang ceria dan periang yang selalu memberikan kebahagiaan kepada orang disekitarnya akan tetapi sangat di sayangkan sifat Syifa yang sedikit pembangkang dan hanya mementingkan kebebasan yang ia lakukan sekarang dia lalai akan kewajibannya sebagai seorang muslim, dia selalu pergi bersama temannya untuk pergi ke diskotik dan berjoget tanpa henti, setiap malam Syifa tidak pernah absen untuk keluar malam.
Dret Dret suara telfon masuk
"Hallo Syif, Lo udah siap belum gue udah ada di depan rumah Lo nih" ucap temannya yang sedang menelfon Syifa
"Oke, Tunggu gue lagi pake lipstik dulu kalau udah juga gue turun kebawah tapi pasti akan ada drama kecil kecilan dulu nih, Lo tau kan orang tua gue kaya apa" ucap Syifa
Tidak menjadi hal yang mengagetkan karna Syifa sudah biasa melakukan hal yang membuat orang tuanya marah, Syifa yang sudah selesai berpakaian ia langsung turun kebawah dengan menyelinap secara diam-diam agar tidak di ketahui oleh ayahnya, karna dari kedua orang tuanya ayahnya lah yang paling tegas kepada Syifa, setelah Syifa sampai di depan pintu keluar tiba-tiba ada suara besar yang mengagetkan nya.
"Hei, tunggu kamu" sang ayah menghampiri
Syifa yang belum berbalik badan dia pun sudah tau siapa suara besar laki-laki itu
"Mau kemana kamu pergi malam-malam begini" ujar ayah
"Ayah, masa ayah gak faham si kan ini udah menjadi kebiasaan aku setiap tahun untuk merayakan hari ulang tahun Syifa" jawab Syifa
"Dulu ayah masih membebaskan kamu untuk keluar malam, tapi tidak untuk malam ini kamu gak boleh keluar apalagi dengan pakaian yang seperti itu" ucap ayah sambil bergegas mengunci pintu rumah
Syifa yang tidak suka berdebat dengan ayahnya dia pun mengalah untuk berfikir mengambil jalan lain agar dia bisa keluar dari penjara itu,
"Oke baik kalau itu mau ayah, tapi Syifa gak mau lagi bicara sama ayah" ucap syifa langsung pergi berlari ke dalam kamarnya lagi.
Tak lama dari itu ayah Syifa meraga lega akhirnya Syifa bisa menuruti perkataannya, semoga Syifa bisa berubah jika dia bisa tegas terhadap anaknya.
Syifa yang 1000 akal cerdiknya dia berfikir dengan cepat agar dia bisa keluar dari rumah nya
"Hem mau ngalarang gue, gak bisa stay hahaha" gumam nya dalam hati
Setelah dia berfikir akhirnya diapun berniat melakukan kabur dengan pintu rahasia yang telah ia persiapkan sejak dulu ketika dia berfikir bahwa orang tuanya akan melarangnya untuk keluar rumah. Setelah memasuki pintu rahasia tersebut Syifa pun terbebas layaknya penjara yang menjadi tempat penahanan dia seuumur hidup.
"Untung dulu buat pintu ini buat jaga-jaga syukur lah sekarang berguna juga" ucap Syifa dengan suara lirih
Teman-teman Syifa yang diluar gerbang sudah menunggu dia hampir setengah jam merekapun memanggil Syifa untuk segera masuk kedalam mobil yang mereka tumpangi, Syifa langsung berlari menuju mobil temannya dan diapun menaiki dengan sangat mulus tanpa diketahui oleh ayahnya.
Syifa dan ketiga temannya akhirnya mulai menyalakan mobil dan berlaju pergi ke diskotik untuk merayakan ulang tahun Syifa yang ke 20 tahun, sesampainya mereka berempat disana Syifa memesan ruangan ekslusif untuk merayakan ulang tahunnya yang sudah tersedia kue ulang tahun, balon, terompet dan hiasan lainnya.
"Happy Birthday Syifa" ucapan keras dari ketiga temannya
"Ouh thank You my honey" sambil mengecup semua teman-teman nya satu persatu
"BTW ini kado buat Lo dari gue, semoga elo bisa menjadi lebih baik lagi" ucap Lia kepada Syifa
"Uchhhh sayangnya aku ulang tahun, HBD beb ini kado buat kamu semoga makin cantik dan sehat selalu dan makin sayang sama kita-kita" ucap Rani buat Syifa
"Udah udah giliran gue yah, Happy Birthday Syifa semoga kamu panjang umur, tambah cantik, dewasa, dan makin sayang sama gue ni kado buat kamu" ucap Rafi sambil menatap Syifa
"Hem Sosweet kalian semua makasih banyak yah udah 4 tahun kalian ngerayain ulang tahun gue, thanks juga udah selalu ada buat gue pokonya gue seneng banget malam hari ini, karena kita udah nih romantisannya sekarang kita happy-happy, Lest Go" ucap Syifa sambil berjoget dengan temannya
Yuhuuuuu Lest Gooooo
Waktu semakin lama semakin berputar goyangan dan teriakan semakin kencang mereka berempat menikmati pesta yang dibuat oleh mereka sendiri tanpa mengenal waktu syifa asik dengan dunianya sendiri bernyanyi, bergoyang, tertawa, minum-minum menjadi sebuah hebit untuk dirinya, tidak memikirkan masa depannya dia hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk terus bertahan hidup.Waktu menunjukkan pukul 24.00Â WIB Syifa masih berhura-hura dengan lampu yang berkelap-kelip.
"Syif Lo gak mau pulang sekrang udah jam 24.00" ucap Rafi mengingat kan Syifa agar segera pulang
"Santai Raf gue pulang pagi juga udah biasa kan" jawab Syifa
"Oke kalau itu mau kamu" Rafi sambil memberikan minuman kepada Syifa
"Minum dulu Syif"
"Thanks cisss" sambil bersulang bersama Rafi
Lia dan Rani ternyata mereka bertemu dengan kekasihnya masing-masing sehingga tanpa mereka sadari akibat mabok berat mereka berdua ninggalin Syifa berdua hanya sama Rafi, Syifa yang sudah mulai pusing kepalanya akibat dia kebanyakan meminum minuman alkohol jadi dia tidak sadar merangkul Rafi dengan meletakkan pergelangan tangannya di leher Rafi.
"Syif sadar hei, waduh Syifa udah mabuk berat gue harus bawa dia ke mobil nih buat anterin dia pulang jangan sampai orang tua dia tau bisa di bunuh gue" gumam Rafi
Tidak berfikir lama akhirnya Rafi membawa Syifa masuk kedalam mobil yang ia kendarai Syifa yang sudah tidak sadarkan diri akibat kebanyakan minum alkohol, Rafi yang melaju mengendarai mobil.
"Cukup ayah Syifa udah gede bisa gak ayah gak usah atur kehidupan yang aku jalani" ucap lirih Syifa dengan ngigau seperti itu.
"Syif sadar Syif kamu nanti bisa ketauan kalau begini" ucap Rafi yang khawatir atas keadaan Syifa
Rafi yang berfikir jika dia mengirimkan syifa kerumah nanti pasti Syifa akan ketahuan oleh orang tuanya dan takut penjagaan orang tuanya terhadap Syifa akan lebih ketat, maka dari itu Rafi berfikir untuk membawa Syifa ke hotel yang dekat dengan rumah Syifa.
"Mungkin gue harus bawa Syifa ke hotel dulu, baru kalau dia sadar gue anterin dia balik" gumam Rafi.
Setiba di hotel Rafi membopong Syifa dengan gagah untuk memesan kamar hotel yang bertempat di kamar 301 lantai 3.
"Untung ada lift cape juga naik ke lantai tiga sambil membopong anak satu ini" ucap Rafi yang kelelahan mengangkat tubuh Syifa
Dari lantai satu sampai tiga telah Rafi lalui butuh tenaga walaupun menaiki lift tapi tidak masalah baginya setiba di kamar 301 dia merebahkan tubuh Syifa di atas kasur yang begitu nyaman, ia perlahan melepas sepatu Syifa dan membuat Syifa tidur dengan sangat nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H