Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Emas Masih Menjadi Primadona dalam Investasi Jangka Panjang?

10 September 2024   07:20 Diperbarui: 10 September 2024   07:41 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi emas batangan. Foto: freepik.com/rawpixel.com

"Pada tahun 2014, harga emas Antam untuk 1 gram berkisar di sekitar Rp 530.000. Sepuluh tahun kemudian, pada September 2024, harga emas untuk 1 gram telah mencapai Rp 1.398.000, menunjukkan peningkatan hampir tiga kali lipat."

Dalam dunia investasi yang terus berkembang, emas tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pilihan investasi jangka panjang yang paling diminati. 

Meskipun muncul berbagai alternatif, seperti saham, obligasi, dan aset kripto, daya tarik emas tak pernah memudar. 

Apa yang membuat emas atau logam mulia ini tetap menjadi primadona dalam portofolio investasi banyak orang?

Emas sebagai pelindung nilai

Emas sering dianggap sebagai safe haven---sebuah aset yang mampu menjaga nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. 

Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, seperti inflasi atau resesi, nilai emas cenderung stabil atau bahkan meningkat. Hal ini disebabkan oleh sifat emas yang relatif langka dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi nilai mata uang. 

Studi dari World Gold Council menunjukkan bahwa emas mampu mempertahankan daya belinya selama beberapa dekade, menjadikannya instrumen investasi yang ideal untuk melindungi kekayaan.

Diversifikasi portofolio

Salah satu prinsip dasar dalam investasi adalah diversifikasi, dan emas memainkan peran penting dalam strategi ini. 

Menurut teori portofolio modern, menambahkan emas ke dalam portofolio investasi dapat mengurangi risiko total karena pergerakan harga emas sering kali berlawanan arah dengan aset-aset lainnya, seperti saham dan obligasi. 

Inflasi dan depresiasi mata uang

Sejak dulu, emas dikenal sebagai pelindung dari inflasi. Dalam lingkungan inflasi yang tinggi, daya beli mata uang akan menurun, sementara harga emas biasanya akan naik. 

Sebuah penelitian dari Federal Reserve Bank menyebutkan bahwa selama periode inflasi parah di tahun 1970-an, harga emas mengalami kenaikan yang signifikan, memperkuat peran emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi. 

Likuiditas dan aksesibilitas

Emas memiliki keunggulan dibandingkan dengan beberapa aset lainnya karena likuiditasnya yang tinggi. Aset ini dapat dijual dengan cepat di pasar global tanpa kehilangan banyak nilai. 

Di Indonesia sendiri, instrumen investasi emas semakin mudah diakses melalui berbagai platform digital, mulai dari tabungan emas hingga pembelian emas secara online. 

Kepercayaan historis dan psikologis

Faktor lain yang membuat emas tetap diminati adalah kepercayaan historis dan psikologis yang sudah mengakar di masyarakat. Sejak zaman kuno, emas telah dianggap sebagai simbol kekayaan dan keamanan. 

Penelitian dari Economic Psychology Journal menemukan bahwa banyak investor memilih emas karena faktor emosional, yaitu perasaan aman yang diberikan oleh kepemilikan fisik atas logam mulia tersebut.

Emas di tengah ketidakpastian geopolitik

Selain faktor ekonomi, ketidakpastian geopolitik sering kali menjadi pemicu naiknya harga emas. 

Contoh nyata adalah ketika terjadi konflik internasional atau ketegangan politik global, investor biasanya mencari perlindungan dengan membeli emas. 

Hal ini dapat dilihat dari data London Bullion Market Association yang menunjukkan lonjakan harga emas selama krisis geopolitik, seperti perang atau ketidakstabilan politik di kawasan-kawasan strategis dunia.

Tantangan dan risiko investasi emas

Meskipun emas memiliki banyak keunggulan, penting juga untuk memahami tantangan dalam berinvestasi emas. 

Salah satunya adalah volatilitas jangka pendek yang bisa terjadi, terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu. 

Selain itu, emas tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti dividen saham atau bunga obligasi. 

Ini berarti, investor hanya bisa mendapatkan keuntungan melalui apresiasi harga. Kendati demikian, banyak investor jangka panjang tetap memilih emas karena mereka percaya pada kekuatan jangka panjang logam mulia ini.

Emas sebagai pilar investasi jangka panjang

Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, emas memberikan rasa aman dan stabilitas bagi para investor yang ingin melindungi kekayaan mereka dalam jangka panjang.

Dengan demikian, meskipun dunia investasi terus berubah dengan kehadiran teknologi dan aset-aset baru, emas akan terus memegang peran penting. 

Investasi emas bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan dan perlindungan nilai di tengah gejolak ekonomi global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun