Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Self-Reward: Upaya Diri dalam Merawat Jiwa

21 Agustus 2024   10:10 Diperbarui: 21 Agustus 2024   10:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun penghargaan diri dapat menjadi sumber motivasi yang kuat, pemberian yang berlebihan atau tidak proporsional justru bisa berakibat sebaliknya. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan perilaku yang berlebihan, seperti pemborosan atau indulgensi yang tidak sehat, yang pada akhirnya bisa menjadi kontraproduktif.

Ketika self-reward diberikan terlalu sering, penghargaan tersebut dapat kehilangan maknanya. Dalam psikologi, ini terkait dengan konsep diminishing returns, di mana manfaat yang diperoleh dari suatu tindakan berkurang seiring dengan frekuensi tindakan tersebut. 

Jika seseorang terlalu sering memberikan penghargaan pada dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan pencapaian yang sebenarnya, self-reward bisa berubah menjadi sekadar rutinitas yang tidak lagi memberikan kepuasan emosional yang sama. 

Selain itu, pemberian hadiah yang terlalu besar untuk pencapaian yang kecil bisa menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan dapat mendorong perilaku yang tidak sehat seperti konsumsi berlebihan atau pengeluaran finansial yang tidak bijak.

Untuk menghindari ketidakseimbangan ini, penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan realistis dalam pemberian self-reward. Menetapkan frekuensi dan jenis penghargaan yang sesuai dengan tingkat pencapaian dapat membantu menjaga keseimbangan ini. 

Misalnya, penghargaan kecil seperti menikmati camilan favorit setelah menyelesaikan tugas harian mungkin lebih tepat dibandingkan merencanakan liburan besar untuk pencapaian yang sama. 

Dengan demikian, self-reward tetap menjadi sesuatu yang istimewa dan bermakna, bukan sekadar kebiasaan yang kehilangan esensinya.

Pemberian Penghargaan yang Tidak Tepat

Tantangan lain dalam penerapan self-reward adalah risiko pemberian penghargaan yang tidak tepat atau tidak proporsional. Penting untuk memastikan bahwa penghargaan yang diberikan sesuai dengan tingkat pencapaian atau usaha yang telah dilakukan. 

Memberikan penghargaan yang terlalu besar untuk tugas atau pencapaian yang kecil dapat mengurangi makna dan nilai penghargaan tersebut, sehingga tidak lagi menjadi motivator yang efektif.

Ketika penghargaan tidak proporsional, ada risiko bahwa seseorang akan merasa bahwa usaha yang minimal sudah cukup untuk mendapatkan hasil yang besar. Ini dapat menyebabkan penurunan dalam standar atau kualitas kerja, karena penghargaan yang besar diberikan untuk usaha yang tidak signifikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun