Mohon tunggu...
Dhe Wie S
Dhe Wie S Mohon Tunggu... Penulis - Kang Baca Tulis

personal simple

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Teror Sebuah Mantra

1 September 2023   12:36 Diperbarui: 1 September 2023   12:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gadis miskin sepertimu tidak pantas sekolah di sini!" ejek Ara.

"Dangsin-eun agchwi!" sahut Yuri sambil meludah.

"Danghogseuleoun!" timpal Yejin.

Umpatan dan makian sudah menjadi makanan Hea setiap hari di sekolah yang dilakukan oleh Ara dan kedua temannya.

Meskipun sayang untuk melepas beasiswanya di Seoul, Hea memilih pindah sekolah ke Hanok yang dekat dengan rumah neneknya. Untung saja, dia dapat diterima di sekolah baru tanpa persyaratan yang rumit.

Hea tahu sang nenek sangat sedih atas kepindahannya, tetapi menurut nenek kesehatan mental dan fisik Hea jauh lebih penting daripada harus bertahan di sekolah yang lama.

"Sekolah masih beberapa minggu lagi, Hea. Tenangkan pikiranmu agar dapat belajar dengan baik," kata nenek dengan lembut.

"Baik, Nek. Sekarang, bolehkah aku bertemu dengan Soyun dan Hwan?"

Setelah mendapat izin dari nenek, Hea menghubungi kedua sahabat lamanya. Mereka sepakat bertemu di kedai, melepas rindu sambil menikmati dakgalbi.

"Kurang ajar sekali teman-temanmu itu!" seru Hwan setelah mendengar cerita Hea.

"Ingin rasanya aku membalas perlakuan mereka, tetapi dengan cara apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun