"Panjang mohon ijin".
Â
-
Â
"Saya lahir dikalangan Jawa bagian tengah ijin kapten".
Â
Prapto pun bercerita kepada Kapten Sulaiman.
Â
Prapto kecil, lahir dari kalangan Ningrat[2] Jawa. Sang ayah, Raden Mas Hariman Hadinata Wiroatmotjo adalah pemimpin Wongso[3] Wiroatmotjo. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda menjabat sebagai seorang Penatus wilayah Karang Lewas, Blambangan Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah. Jabatan ini diturunkan dari generasi ke generasi. Sebagai seorang penatus, wilayah kekuasaannya meliputi 100 desa.Â
Â
Jaman sekarang, luas wilayahnya lebih kurang seluas satu kabupaten atau kadipaten. Perbedaan antara Penatus-an dengan Kadipaten adalah, penatus memimpin wilayah luas tanpa menetapkan satu wilayah sebagai pusat pemerintahan. Lokasi dimana Sang Penatus tinggal adalah letak pusat pemerintahan. Tidak ada kota tertentu yang ditunjuk sebagai lokasi pusat wilayah.