Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saat Berhenti Merokok, Menjadi Keharusan atau Pilihan?

7 Oktober 2021   21:13 Diperbarui: 19 Oktober 2021   14:49 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengurasi, berhenti merokok. (sumber: pixabay.com/PeterFranz)

Perlukah Kita Berubah?

Perubahan merupakan suatu hal yang harus dihadapi dengan antusias. Tetapi ada juga sebagian orang yang berpendapat bahwa perubahan baru akan dilakukan apabila keadaan menjadi terpaksa memang harus berubah atau pun keadaan di saat kita mengalami kesulitan.

Sesungguhnya perubahan merupakan sesuatu yang selalu kita hadapi dalam kehidupan. Salah satunya apabila dikaitkan dengan kebiasaan merokok yang harus dihentikan dengan suatu alasan. 

Tentunya ada proses berkelanjutan yang kita alami. Bukan proses instan. Melainkan proses panjang yang sulit penuh perjuangan. 

Karena, dalam hal ini rokok bersifat adiktif yang membuat candu. Saat perokok mencoba berhenti, maka akan muncul gejala nikotin yang menyebabkan tubuh manusia menjadi tidak nyaman. 

Saya berbagi kisah yaitu pengalaman rekan kerja saya berhenti merokok karena alasan kesehatan bayinya. Sebab akibat paparan asap rokok bayinya mengalami sesak nafas dan harus rawat inap di Rumah Sakit. 

Beruntung bayinya tidak sampai meninggal dunia. Peristiwa ini membuat teman saya drop dan berulang kali menyalahkan diri sendiri. Dari sinilah awal mula kisah perjuangannya berhenti merokok hari lepas hari. 

Dengan tidak merokok, kita sudah melindungi orang yang kita cintai. Dapat melindungi kesehatan  keluarga dan teman yang bukan perokok.  

Ada satu lagi kisah tentang sanak keluarga saya yang berhenti merokok karena alasan keluarga (anak). Anaknya yang masih duduk di kelas 8 SMP sudah merokok. Kerabat saya pun syok dan berusaha menghentikannya. 

Namun percuma saja melarang anaknya merokok jika kita sendiri belum lepas dari kebiasaan merokok. Sebab anak mengambil keputusan dan berperilaku lewat orang tuanya. Penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang 0rang tuanya perokok punya kemungkinan besar mulai merokok di usia belia yaitu 13 tahun.   

Jadi berhentilah merokok kalau tidak mau anak perokok juga  

Berhenti Merokok adalah Hal Terbaik

Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk menghindari penurunan daya tahan tubuh menjadi lebih parah. Saat seorang berhenti merokok, sebagian sistem kekebalan tubuhnya akan kembali membaik dengan sendirinya. 

Mungkin masih banyak kisah lengkap dengan alasan-alasan tentang berhenti merokok di sekitar kita. Nah apa yang menjadi keuntungan jika berhenti merokok?

Pertama, Menghindari batuk dan bronkitis.

Dengan berhenti merokok Anda bisa bernafas lebih panjang karena karbon monoksida  dari rokok tidak akan masuk ke dalam darah dan membatasi jumlah oksigen untuk bernafas. 

Kedua, Terhindar dari penyakit tumor otak.

Anda bisa terhindar dari meninggal dunia karena tumor otak karena asap rokok yang masuk ke paru-paru bisa menyebar cepat ke dalam pembuluh darah di otak.  Anda akan terhindar dari semua penyakit kronis yang disebabkan  rokok, seperti penyakit jantung yang punya risiko 4 kali lipat.   

Ketiga, Bisa menghemat biaya dan menabung.

Jika Anda lebih merenungi dan memikirkan setiap batang rokok yang telah di habiskan, maka sudah berapa banyaklah uang yang kita sia-siakan untuk membeli sesuatu yang sudah jelas-jelas tidak memberikan mamfaat. 

Alangkah baik dan bijaknya bila uang yang seharusnya dialokasikan beli rokok itu dialihkan untuk tabungan. 

Keempat, Terhindar dari penuaan dini.

Anda akan memiliki keriput yang lebih sedikit karena rokok bisa merusak jaringan dan elastisitas kulit setelah 10 tahun.  

Kelima, Meningkatkan  kualitas hubungan seksual.

Berhenti merokok   akan meningkatkan aliran darah pada tubuh, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas. Pria yang berhenti merokok bisa mendapatkan ereksi yang lebih baik, dan wanita dapat meningkatkan rangsangan sehingga orgasme lebih mudah. 

Selain itu orang yang tidak merokok juga lebih mudah untuk memiliki anak, karena dengan berhenti merokok, lapisan rahim akan meningkat dan sperma menguat. Selain itu, mereka yang tidak merokok memiliki kemungkinan keguguran lebih rendah.

Keenam, Tidur akan nyenyak dan memberi lebih banyak energi. 

Anda akan tidur lebih nyenyak dan lebih baik karena nikotin adalah zat yang bisa mengganggu produksi hormon tidur. 

Selain itu, meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini dapat membuat semua aktivitas fisik, termasuk berjalan dan berlari jauh lebih mudah. 

Sistem kekebalan tubuh juga akan terdorong, sehingga Anda akan lebih mudah melawan pilek dan flu. Peningkatan oksigen dalam tubuh juga dapat mengurangi kelelahan dan kemungkinan sakit kepala. 

Ketujuh, Memiliki rambut lebih kuat  dan tidak akan cepat mengalami kebotakan.

Meskipun perubahan bukan sesuatu hal mudah. Banyak hal yang dapat dilakukan perokok untuk dapat berhenti merokok. 

Berikut ini adalah tips untuk berhenti merokok:

Pertama, Bangunlah budaya positif. 

Perubahan bukanlah sesuatu hal yang spektakuler, menakutkan dan membuat " sangat" tidak nyaman. Bukalah alam kesadaran dan pikiran Anda bahwa perubahan akan membawa kebaikan untuk diri Anda dan orang sekitar. 

Mulailah dengan jangan mengikuti kebiasaan yang memancingmu untuk merokok.  Pada umumnya merokok identik dengan minum kopi atau pun minuman keras. 

Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengonsumsi   kopi dan minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk  merokok bisa dikurangi. 

Kedua, Mengembangkan seluruh potensi yang ada.

Di mana ada niat pasti ada jalan. Namun saat tidak punya niat pasti banyak alasan yang diciptakannya. Berdalih mencari pembenaran diri. 

Mulailah dengan menyibukkan diri sampai terlupakan keinginan merokok. Alihkan diri dengan memberi mamfaat bagi kesehatan seperti berolah raga yang dapat mengubah emosi negatif Anda. Karena biasanya keinginan merokok muncul  saat merasa bosan dan tertekan. 

Ketiga, Tetaplah konstan dalam perubahan.

Teruslah bergerak maju serta beradaptasi dengan perubahan. Tetaplah berhati-hati, termasuk menjauhi beberapa faktor yang membuat kebiasaan merokok muncul. Dan jangan lupa untuk meminta support orang terdekat. 

Beritahu keluarga dan rekan-rekan mengenai keputusan Anda berhenti merokok dan minta dukungan mereka. Luangkan waktu dengan 0rang terdekat untuk melepaskan diri dari merokok dan mintalah nasihat. Ceramah-ceramah kecil ini akan menjadi insentif untuk Anda. 

Keempat, Buat program perubahan pada diri Anda. 

Tidak perlu berubah secara drastis. Tapi berubahlah secara bertahap. Hayati dan nikmati sekecil apa pun perubahan yang sedang terjadi. 

Mulailah dengan membuang semau benda yang mengingatkan Anda tentang rokok. Membuang rokok, menjauhkan mancis. Pastikan kereta, rumah, dan ruang kerja bersih dan segar. Karena bau rokok pun bisa membuat Anda mau merokok. Jauhi tempat perokok berkumpul. 

Jangan simpan rokok untuk situasi "kalau perlu". 

Semoga bermamfaat   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun