Nah, ini adalah model masyarakat Indonesia, tidak mau berubah. Lebih suka hidup dalam tempurungnya. Semuanya mengaku orang beragama, namun sejatinya beragama yang hanya masih mementingkan bungkus dan pakaian saja.Â
Masih mementingkan ritual, namun ucapan dan tindakan jauh dari ajaran agamanya. " Kebersihan adalah sebagian dari iman" masih hanya kampanye di mulut saja belum sampai ke tindakan nyata.Â
Puntung Rokok Butuh Waktu Lama Terurai dan Membahayakan Tanaman
Berkat gencarnya kampanye bebas plastik di seluruh dunia, orang mulai berbondong-bondong berhenti menggunakan sedotan plastik. Namun, kita sangat jarang mendengar perlakuan yang sama tentang sampah plastik yang lain yaitu " puntung atau filter rokok ".
Padahal benda ini merupakan sampah yang paling banyak mengotori planet bumi ini. Setidaknya dua per tiga dari total 5,6 triliun batang rokok atau 4,5 triliun puntung rokok di buang sembarangan.Â
Indonesia pun turut serta dalam pembuangan sekitar 225 miliar puntung rokok secara sembarangan setiap tahun. Indonesia bukan hanya sebagai salah satu produsen rokok tertinggi tetapi juga negara dengan konsumen rokok tertinggi di dunia.
Kita selalu bisa menemukan puntung rokok di jalanan, taman kota dan kawasan hijau lainnya, pantai dan juga saluran air. Banyak perokok mengaku  membuang puntung rokok sembarangan karena mereka percaya itu dapat terurai dan anehnya ada juga yang menganggap puntung rokok itu bukan sampah. Parah.Â
Penelitian membuktikan bahwa puntung rokok membutuhkan waktu yang lama untuk terurai dana apabila di buang  sembarangan akan  merusak lingkungan hidup.Â
Puntung rokok terdiri dari ribuan serat sellulosa asetat, yang meskipun dapat terurai secara biologis, membutuhkan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Serat sellulosa asetat, seperti mikroplastik lainnya, juga merupakan polutan umum yang di temukan di ekosistem, bahkan terakumulasi di laut dalam.Â
Filter rokok bekas mengandung ribuan bahan kimia yang dapat membunuh tanaman, serangga, tikus, jamur dan makhluk hidup lainnya. Bahkan beberapa bahan kimia dalam filter rokok bekas bersifat karsinogen, senyawa penyebab kanker.Â