Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menguji Konsistensi Perjuangan Presiden Prabowo Subianto

22 Oktober 2024   17:17 Diperbarui: 24 Oktober 2024   06:59 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Bapak Prabowo Subianto (dokpri)

Pak Prabowo menegaskan berdasarkan hasil kajian para pakar dan ahli ekonomi, bahwa Indonesia kehilangan kekayaan tiap tahun sekitar 700 trilyun rupiah. 

Hal ini sudah berlangsung lebih dari 15 tahun. Kehilangan tersebut dipicu oleh ketidakmampuan mengelola sumber daya alam yang kita miliki.

Diakhir dialog interaktif seperti biasa Pak Prabowo menjawab pertanyaan dari para pendengar. Pertanyaan yang disampaikan beraneka ragam. Diantaranya bersediakah Bapak jika rakyat memilih menjadi presiden berharap Bapak tidak menerima gaji karena secara ekonomi Bapak sudah sangat berkecukupan?

Pak Prabowo menjawab saya waktu umur 18 tahun saya masuk tentara. Daftar di Akabri. Saya tanda tangan sebagai prajurit. Siap bulat untuk mengorbankan jiwa dan raga saya untuk negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Jadi harta yang paling berharga, saya kira tidak ada yang lebih daripada nyawa kita, jiwa kita, badan kita. Intinya jiwa dan raga kita dalah harta yang paling mahal dan itupun sudah saya wakafkan untuk bangsa dan negara pada usia 18 tahun.

Itulah gambaran ketika Pak Prabowo berinteraksi dengan masyarakat. Pribadi yang genuine dengan karakter yang tegas sebagai seorang patriot bangsa. Tekadnya untuk memimpin bangsa Indonesia terus menyala sepanjang masa.

Pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto menjadi calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Rivalnya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.

Berdasarkan penghitungan suara yang dikumpulkan di 33 provinsi, Jokowi-Kalla mendapatkan 53,15% atau 70.633.576 suara. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 46,85% atau 62.262.844 suara, yang membuat Jokowi unggul 8.370.732 suara atas Prabowo. KPU menyatakan jumlah suara sah sebanyak 132.896.438 suara.

Penulis bersama Bapak Prabowo Subianto (dokpri)
Penulis bersama Bapak Prabowo Subianto (dokpri)
Berikutnya pada Pilpres tahun 2019, Prabowo Subianto kembali menjadi calon presiden berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sedangakan Joko Widodo kembali maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Ma’ruf Amin.

Lagi-lagi Prabowo harus menelan kekalahan. KPU mencatat jumlah suara sah nasional tercatat 154.257.601. Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah nasional. Jumlah suara sah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, adalah 68.650.239 suara atau 44,50% dari total suara sah nasional.

Pada Pilpres tahun 2024 keberuntungan baru berpihak kepada Prabowo Subianto. Sebagai bagian dari ikhtiar, kegigihan dan kesabarannya dalam perjuangan, Prabowo-Gibran berhasil unggul dalam perolehan suara pilpres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun