“Saudara-saudara sekalian, kita harus ingat bahwa kekuasaan itu adalah milik rakyat, kedaulatan itu adalah kedaulatan rakyat. Kita berkuasa seizin rakyat kita menjalankan kekuasaan harus untuk kepentingan rakyat. Kita harus selalu ingat setiap pemimpin dalam setiap tingkatan harus selalu ingat, pekerjaan kita harus untuk rakyat.
Bukan, bukan, bukan kita bekerja untuk diri sendiri. Bukan kita bekerja untuk kerabat kita, bukan kita bekerja untuk pemimpin-pemimpin kita. Pemimpin yang harus bekerja untuk rakyat”.
Itulah petikan pidato pertama Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) seusai dirinya mengucapkan sumpah janji sebagai Presiden Republik Indonesia pada Minggu (20/10/2024)
Prabowo memberikan pidato kenegaraan pertama sebagai presiden dan berbicara hampir satu jam tanpa teks.
Dengan berapi-api, Prabowo mengajak masyarakat untuk berani menghadapi tantangan, termasuk korupsi dan kesenjangan sosial, serta mendorong reformasi untuk memperbaiki sistem.
Setelah ikhtiar mengikuti empat kali pemilihan presiden sejak tahun 2009, Prabowo akhirnya mendapat izin Allah dan terpilih menjadi presiden melalui pemilu yang berlangsung pada 14 Februari 2024.
Berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Prabowo berhasil mendulang suara sebanyak 58% mengungguli paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Disaksikan oleh jutaan rakyat Indonesia yang mengikuti prosesi pelantikan sebagai Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto mengucapkan sumpah jabatan.
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,”
Mencermati jejak perjalanan Prabowo yang berusaha untuk menjadi pemimpin negara, kita dapat melihat keteguhan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan dalam meraih cita-cita tersebut.
Kiprahnya diawali dengan mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008. Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden.
Kandidat ini mendeklarasikan pencalonannya pada 15 Mei 2009 di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Kesepakatan koalisi tersebut diperkuat melalui Kesepakatan Batutulis yang mengusung Mega-Prabowo dalam kontestasi pilpres 2009.
Berbeda dengan pilpres 2004 yang berlangsung dua putaran, pilpres 2009 hanya berjalan satu putaran. Pasangan SBY-Boediono meraih suara terbanyak dibandingkan dua pasangan lawannya.
Pasangan SBY-Boediono meraup suara 73.874.562 (60,80%), jauh meninggalkan lawannya Megawati-Prabowo yang meraih suara 32.548.105 (26,79%) dan JK-Wiranto 15.081.814 (12,41%).
Pilpres 2009 menjadi debut perdana bagi Prabowo Subianto untuk mengikuti kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Seiring perjalanan waktu, nama Prabowo selalu masuk nominasi bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden tiap menjelang perhelatan demokrasi di tanah air. Sejumlah kalangan mulai menyuarakan dukungan kepadanya untuk kembali mengikuti Pilpres 2014.
Sekitar bulan Mei 2013, melalui komunikasi yang dijalin oleh Bapak Andi Lubis (owner Radio Dakta) dengan Bapak Prabowo Subianto, kami berkunjung ke Padepokan Hambalang (kediaman Bapak Prabowo) dalam rangka silaturahim dan survei rencana pembuatan studio radio.
Penulis bersama Ibu Suyanti, Pak Mantik dan Pak Karyadi diterima oleh Mas Prasetyo Hadi dan Mas Sudaryono. Kami berdiskusi terkait persiapan teknis pembuatan studio radio yang akan digunakan oleh Pak Prabowo untuk siaran secara rutin menyapa masyarakat.
Ketika itu proses pembangunan di Hambalang masih berjalan sehingga kedatangan kami diharapkan dapat memberi saran dan masukan terkait lokasi yang tepat untuk pembuatan studio dan hal-hal teknis lainnya.
Setelah melakukan komunikasi secara intensif antara Tim Radio Dakta dengan staf pribadi Pak Prabowo sepertinya rencana pembuatan studio radio di Hambalang batal dilaksanakan karena belum tersedia jaringan telepon.
Keputusan yang disepakati adalah Pak Prabowo akan datang langsung ke Radio Dakta di Bekasi untuk melakukan dialog interaktif secara regular.
Sesuai kesepakatan, pada tanggal 5 Juli 2013, Pak Prabowo benar-benar datang ke Radio Dakta didampingi para staf pribadinya seperti Mas Prasetyo Hadi, Mas Sugiono, Mas Sudaryono dan Mas Angga Raka Prabowo. Keempat orang ini yang setia mendampingi Pak Prabowo hingga saat ini.
Helikopter yang membawa Pak Prabowo mendarat di Lapangan Teluk Angsan, berjarak sekitar 2 kilometer dari Studio Radio Dakta yang berlokasi di Jalan KH Agus Salim 77 Bekasi Timur.
https://www.youtube.com/watch?v=CPMOaBCFjZ8&t=482s
Saya berkesempatan memandu dialog interaktif bersama Pak Prabowo dari jam 09.00 sampai 11.00 wib. Selama kurang lebih 2 jam, kami berbincang seputar isu pemberantasan korupsi, pembangunan pulau-pulau terdepan dan tentunya menggali pemikiran, pandangan serta ide gagasan Pak Prabowo terkait persoalan kebangsaan dan kenegaraan.Dalam dialog tersebut, Pak Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menjelaskan rencana partai yang didirikannya untuk ikut serta berkontestasi meraih kekuasaan melalui cara-cara konstitusional.
Gagasan besar Partai Gerindra adalah menjalankan amanat pasal 33, UUD 1945 yang mengatur tentang perekonomian nasional dan sumber daya alam, serta menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan perorangan.
Menghentikan kebocoran kekayaan negara ke luar negeri, membabat habis budaya korupsi serta menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia.
“Tidak akan ada negara lain yang berani macam-macam dengan Indonesia. Kabarkan ke seluruh penjuru negeri. Ini adalah cita-cita Bung Karno yang harus kita perjuangkan sampai tetes darah terakhir, “ tegasnya.
Dalam dialog tersebut Pak Prabowo juga menyoroti tentang persoalan birokrasi Indonesia yang sudah seharusnya dilakukan pembenahan secara sistemik.
Ia mencontohkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang berpenduduk 1,4 miliar dengan 33 daerah otonom, sehingga satu daerah otonom melayani sekitar 42 juta penduduk.
Selanjutnya India dengan penduduk 1,2 miliar memiliki daerah otonom 25 sehingga setiap pemerintah daerah melayani sekitar 34 juta orang.
“Sedangkan di Indonesia ada 500 lebih kabupaten/kota yang rata-rata setiap pemerintah daerah melayani sekitar setengah juta orang, maka dibanding RRT maupun India kita sangat jauh tertinggal dari sisi efisiensi birokrasi, “ jelas Prabowo.
Pak Prabowo mengatakan para pendiri bangsa ini sesungguhnya berharap bahwa Indonesia dibangun atas dasar Pancasila. Kita perlu memberi pendidikan politik kepada rakyat, bahwa melalui demokrasi yang telah kita pilih dapat menghasilkan pemimpin yang punya komitmen dan dedikasi serta berbuat yang terbaik bagi rakyat.
Pendidikan politik menghasilkan kesadaran masyarakat agar memilih pemimpin-pemimpin yang terbaik, tidak korup, tidak mementingkan diri dan kelompoknya. Dulu kita pernah kalah dijajah bangsa asing karena elit pemimpin tega menjual bangsa sendiri kepada penjajah.
Intonasi dan diksi yang disampaikan Pak Prabowo dalam pidato pertama di MPR, setelah resmi menjadi Presiden RI sepertinya masih senada dan senafas dengan pandangan-pandangannya dalam dialog interkatif yang saya pandu sebelas tahun lalu.
Dialog interaktif yang pertama berlangsung lancar dan mendapat respon yang sangat tinggi dari para pendengar. Pak Prabowo juga secara lugas dan gamblang menyampaikan tekadnya untuk maju kembali dalam pilpres 2014.
https://youtu.be/-4WoH6uUobE?si=naxXWsc6ZxJmEA5T
Pada tanggal 17 Juli 2013, Pak Prabowo kembali datang ke Radio Dakta untuk menjadi narasumber dialog interaktif kedua kalinya. Kedatangannya kali ini disambut antusias oleh warga masyarakat yang memadati halaman Radio Dakta.Didampingi oleh para staf pribadinya yang masih muda-muda, Pak Prabowo terlihat segar bugar. Sebagai host, saya menanyakan kabar dan aktifitas yang dijalani pada bulan puasa ini. Beliau menjawab rutin melakukan pertemuan dengan berbagai komunitas masyarakat yang ada di Jakarta dan daerah lainya.
Apakah itu artinya Pak Prabowo harus menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2014?
Pak Prabowo dengan kerendahan hati menjawab. Saya kira Tuhan yang Maha Kuasa yang akan menentukan. Saya percaya itu dan saya pasrah, yang paling penting adalah bahwa saya menawarkan diri kepada rakyat Indonesia.
Saya harus menyiapkan diri dengan pemikiran dan pengalaman yang saya miliki untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara. Untuk itu pada 15 Juli kemarin saya menyampaikan program aksi transformasi bangsa sebagai upaya pembenahan dan perbaikan bangsa Indonesia ke depan.
Sejak tahun 2004, saya sudah mengatakan sistem ekonomi negara ini neoliberal dan sangat keliru karena meninggalkan cita-cita pendiri bangsa kita, meninggalkan undang-undang dasar 1945, meninggalkan proklamasi 17 Agustus 1945 dan pada ujungnya tidak bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Pak Prabowo mengatakan saya ingat yang diajarkan oleh ustadz saya, bahwa kalau anda melihat suatu keadaan yang tidak benar, anda harus berupaya untuk merubah keadaan tersebut. Kalau tidak mampu merubah dengan perbuatan minimal dengan kata-kata, kalau dengan kata-kata tidak mampu minimal dengan doa.
Begitulah yang saya upayakan. Saya bicara dimana-mana. Saya katakan bahwa sistem ekonomi yang dijalankan saat ini keliru karena itu harus segera kita perbaiki. Membangun ekonomi yang kuat berarti memakmurkan rakyatnya. Membangun ekonomi yang berdaulat merupakan hal yang sangat mendasar untuk kemajuan bangsa.
Pak Prabowo menegaskan berdasarkan hasil kajian para pakar dan ahli ekonomi, bahwa Indonesia kehilangan kekayaan tiap tahun sekitar 700 trilyun rupiah.
Hal ini sudah berlangsung lebih dari 15 tahun. Kehilangan tersebut dipicu oleh ketidakmampuan mengelola sumber daya alam yang kita miliki.
Diakhir dialog interaktif seperti biasa Pak Prabowo menjawab pertanyaan dari para pendengar. Pertanyaan yang disampaikan beraneka ragam. Diantaranya bersediakah Bapak jika rakyat memilih menjadi presiden berharap Bapak tidak menerima gaji karena secara ekonomi Bapak sudah sangat berkecukupan?
Pak Prabowo menjawab saya waktu umur 18 tahun saya masuk tentara. Daftar di Akabri. Saya tanda tangan sebagai prajurit. Siap bulat untuk mengorbankan jiwa dan raga saya untuk negara, bangsa dan rakyat Indonesia.
Jadi harta yang paling berharga, saya kira tidak ada yang lebih daripada nyawa kita, jiwa kita, badan kita. Intinya jiwa dan raga kita dalah harta yang paling mahal dan itupun sudah saya wakafkan untuk bangsa dan negara pada usia 18 tahun.
Itulah gambaran ketika Pak Prabowo berinteraksi dengan masyarakat. Pribadi yang genuine dengan karakter yang tegas sebagai seorang patriot bangsa. Tekadnya untuk memimpin bangsa Indonesia terus menyala sepanjang masa.
Pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto menjadi calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Rivalnya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.
Berdasarkan penghitungan suara yang dikumpulkan di 33 provinsi, Jokowi-Kalla mendapatkan 53,15% atau 70.633.576 suara. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 46,85% atau 62.262.844 suara, yang membuat Jokowi unggul 8.370.732 suara atas Prabowo. KPU menyatakan jumlah suara sah sebanyak 132.896.438 suara.
Berikutnya pada Pilpres tahun 2019, Prabowo Subianto kembali menjadi calon presiden berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sedangakan Joko Widodo kembali maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
Lagi-lagi Prabowo harus menelan kekalahan. KPU mencatat jumlah suara sah nasional tercatat 154.257.601. Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah nasional. Jumlah suara sah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, adalah 68.650.239 suara atau 44,50% dari total suara sah nasional.
Pada Pilpres tahun 2024 keberuntungan baru berpihak kepada Prabowo Subianto. Sebagai bagian dari ikhtiar, kegigihan dan kesabarannya dalam perjuangan, Prabowo-Gibran berhasil unggul dalam perolehan suara pilpres.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024. Prabowo-Gibran menang dengan perolehan suara 96.214.691 dari total keseluruhan suara sah nasional sebanyak 164.227.475.
Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara dan pasangan Ganjar Pranowo- Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.
Perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran mencapai sekitar 58% dari total suara sah nasional. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi.
Dengan suara lantang dalam pidato perdananya, Presiden Prabowo berjanji akan menjalankan kepemimpinan, pemerintah RI, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia dengan tulus dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia dan kepentingan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan golongan apalagi kepentingan pribadi kami.
Hanya dengan persatuan dan kerja sama kita akan mencapai cita-cita para leluhur, bangsa yang Gemah Ripah, Loh Jinawi, Toto Tentrem Kertoraharjo bangsa yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur.
Semoga janji yang diucapkan dapat dibuktikan dengan komitmen dan integritas tinggi sebagai pemimpin negarawan yang konsisten dalam ucapan dan tindakan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H