Helikopter yang membawa Pak Prabowo mendarat di Lapangan Teluk Angsan, berjarak sekitar 2 kilometer dari Studio Radio Dakta yang berlokasi di Jalan KH Agus Salim 77 Bekasi Timur.
Dalam dialog tersebut, Pak Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menjelaskan rencana partai yang didirikannya untuk ikut serta berkontestasi meraih kekuasaan melalui cara-cara konstitusional.
Gagasan besar Partai Gerindra adalah menjalankan amanat pasal 33, UUD 1945 yang mengatur tentang perekonomian nasional dan sumber daya alam, serta menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan perorangan.
Menghentikan kebocoran kekayaan negara ke luar negeri, membabat habis budaya korupsi serta menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia.
“Tidak akan ada negara lain yang berani macam-macam dengan Indonesia. Kabarkan ke seluruh penjuru negeri. Ini adalah cita-cita Bung Karno yang harus kita perjuangkan sampai tetes darah terakhir, “ tegasnya.
Dalam dialog tersebut Pak Prabowo juga menyoroti tentang persoalan birokrasi Indonesia yang sudah seharusnya dilakukan pembenahan secara sistemik.Â
Ia mencontohkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang berpenduduk 1,4 miliar dengan 33 daerah otonom, sehingga satu daerah otonom melayani sekitar 42 juta penduduk.Â
Selanjutnya India dengan penduduk 1,2 miliar memiliki daerah otonom 25 sehingga setiap pemerintah daerah melayani sekitar 34 juta orang.
“Sedangkan di Indonesia ada 500 lebih kabupaten/kota yang rata-rata setiap pemerintah daerah melayani sekitar setengah juta orang, maka dibanding RRT maupun India kita sangat jauh tertinggal dari sisi efisiensi birokrasi, “ jelas Prabowo.
Pak Prabowo mengatakan para pendiri bangsa ini sesungguhnya berharap bahwa Indonesia dibangun atas dasar Pancasila. Kita perlu memberi pendidikan politik kepada rakyat, bahwa melalui demokrasi yang telah kita pilih dapat menghasilkan pemimpin yang punya komitmen dan dedikasi serta berbuat yang terbaik bagi rakyat.