"Ya sudah, berarti ga jadi dibeliin cincin dan sotonya."
"iiiiih, Abang peliiiittt...!!! Cubit ya, cubiiitt..." tangan Sarbo'ah langsung melintir kulit perut H.Jendol yang meringis kesakitan.
"Wadaawwww... sakit.. sayang..."
Dipeluknya Sarbo'ah, dicium, lalu dibopong ke dalam kamar.
"Abaaaang,,, mau apaaan siiihh..."
H. Jendol berbisik lembut di telinga Sarbo'ah.
"Kamu pasti bahagia...!"
Basah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!