Mohon tunggu...
Nur Ramadhani
Nur Ramadhani Mohon Tunggu... Guru - semangat

selalu belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Koneksi antar Materi Modul 2.1

22 Februari 2023   23:44 Diperbarui: 22 Februari 2023   23:46 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi? Dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas?

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah upaya guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu papra murid yang beragam.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi kita hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Mendefinisikan tujuan pembelajaran secara jelas bukan hanya kepada guru tetapi juga muridnya.
  • Menganalisis kebutuhan belajar dengan melakukan assesment diagnostik (kognitif dan non kognitif) berdasarkan ketiga hal yaitu: kesiapan, minat dan profil belajar murid.
  • Menyesuaikan rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar murid (kesiapan, minat dan profil belajar murid).
  • Menciptakan lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar.
  • Manajemen kelas yang efektif.
  • Melakukan penilaian yang berkelanjutan.

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?

Untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar belajar murid maka guru dapat menganilsis dan memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan tiga aspek yaitu:

Kesiapan Belajar: guru melihat kesipan belajar murid untuk mengetahui tingkat kesiapan mereka dalam mempelajari materi konsep dan atau keterampilan baru.

Minat Belajar: guru memberikan pilihan kepada murid-muridnya untuk belajar sesuai dengan minatnya, karena hal ini akan dapat meningkatkan semangat belajar para murid.

Profil Belajar: guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk belajar secara alami sesuai dengan kodratnya bergantung pada gaya belajarnya, kecerdasan majemuknya, budaya serta lingkungannya.

Pembelajaran berdiferensiasi memiliki banyak strategi, hanya sajakali ini kita akan membahas 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi, yaitu strategi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan difrensiasi produk.

Diferensiasi Konten adalah metode pembelajaran dengan cara memberikan materi kepada murid berdasarkan keterampilan, profil belajar dan pengetahuannya, tetapi tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku.

Diferensiasi Proses: guru perlu memvariasikan proses belajar agar lebih beragam agar sesuai dengan kebutuhan belajar murid terkait kesiapan, minat dan profil belajarnya.

Diferensiasi Produk: ketersediaan atas beragam media atau format bagi murid-murid untuk menampilkan/mendemonstrasikan hasil pekerjaan mereka kepada guru.


Koneksi Antar Materi:


Modul 1.1 - Filosofi Pendidikan KHD

  • Filosofi Pendidikan KHD: pendidikan adalah kegiatan mununtun murid menjadi manusia merdeka sesuai dengan kodratnya untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya.
  • Pendidikan harus menerapkan semboyan KHD secara seimbang (Ing Ngarso Sung Tulodho,Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani)
  • Pendidikan juga harus menjaga keseimbangan Asas Trikon (kontinuitas, konvergensi dan konentris)
  • Pendidikan harus menghamba pada murid.


Modul 1.2: Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai Guru Penggerak : berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolabiratif, dan inovatif.

Peran Guru Penggerak: pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, menggerakkan komunitas praktisi.


Modul 1.3: Visi Guru Penggerak

Visi Guru Penggerak adalah representatif visual tentang bagaimana murid kita di masa depak yakni mewujudkan profil pelajar pancasila. Dalam menyusun visi hendaklah berpihak pada murid sebagai pondasi atas segala perubahan pendidikan yang dibangun dengan penerapan disiplin positif dan untuk menjaga efikasi dari visi ini maka visi ini hars dikelola dengan menggunakan manajemen Inquiry Apresiatif (IA) dengan menggunakan anaslisis BAGJA


Modul 1.4: Budaya Positif

Sebagai output dari penerapan inquiry apresiatif bagja secara konsisten, maka akan muncul pembiasaan-pembiasaan yang biasa kita dengan budaya positif. Budaya positif ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi murid selama mereka mengikuti proses pembelajaran. Budaya positif dengan restitusinya akan dapat mendorong murid untuk mampu berpikir, bertindak dan mencipta sebagai proses memerdekakan dirinya sehingga murid lebih mandiri dan bertanggungjawab.


Kesimpulan:

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang bisa mengakomodasi keunikan yang ada pada setiap murid, sesuai dengan filosofi KHD bahwa pendidikan haruslah berpihak pada murid. Seorang guru penggerak yang sudah memahami akan nilai dan perannya, mampu menyusun visi yang berpihak pada murid, serta bisa terus menjaga konsistensi penerapan budaya positif maka profil pelajar pancasila akan dapat diwujudkan dengan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi ini, pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid.


Terimakasih,

Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun