Mohon tunggu...
Dhammara Aditya Kusnandar
Dhammara Aditya Kusnandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FTV UPI

Mata Kuliah Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warisan Unik dari Tetty Soehartaty

21 Maret 2023   20:58 Diperbarui: 21 Maret 2023   21:32 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dari kos-kosan lain yang melakukan promosi untuk mendapatkan penghuni, kosan Mamih ini bahkan tidak melakukan promosi, hanya sebatas orang orang yang kenal Mamih memberitahukan kepada calon penghuni jika kebetulan di tanyai, atau anak kosan lain yang membawa penghuni baru. Karena Mamih berpikir bahwa "rejeki sudah ada yang ngatur" jadi tidak perlu khawatir jika tidak ada penghuni, mungkin ketika itu belum rejeki, jadi Mamih tidak ambil pusing soal ini.

Di Kosan ini Mamih menerapkan beberapa aturan, namun saat ini aturannya tidak terlalu ketat seperti dulu, dan aturan tersebut lebih berfungsi untuk keselamatan dan kenyaman Bersama, Mamih memperbolehkan jika ingin membawa teman sebatas bermain atau belajar, bahkan jika menginap juga boleh asalkan tidak menggangu kenyamanan penghuni lain dan tidak terlalu sering.

Tetapi jika yang menginap itu adalah perempuan maka Mamih tidak akan mengizinkannya, Karena Mamih takut jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jika terjadi apa-apa maka yang akan disalahkan itu adalah Mamih. Dan jika akan pulang malam Mamih hanya meminta kabar karena Mamih Khawatir dan yang bertanggung jawab adalah Mamih. Karena yang Mamih inginkan adalah komunikasi.

Mamih juga punya caranya sedniri untuk mengawasi para penghuni dengan cara langsung mendatangi kamarnya, melihat situasi kamar juga menanyakan kabarnya, dan Mamih memperlakukan mereka sepeerti anak sendiri agar membuat suasana mereka seperti dirumah mereka, Dan Mamih bisa menjadi figur Ibu selama mereka tinggal disini. Dan yang terakhir Mamih ingin agar kos-kosan ini bisa tetap seperti ini dan bisa menjadi lebih baik lagi setelah diwariskan nantinya.

 Seorang pemilik kos-kosan yang merencanakan untuk menjadikan kos-kosannya sebagai warisan bagi keturunannya. Pemilik kos-kosan tersebut menyadari bahwa kos-kosannya memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dan ia ingin memastikan bahwa warisan tersebut dapat memberikan manfaat yang baik bagi keturunannya di masa depan.

Meskipun ide ini dapat dianggap sebagai cara yang bijaksana untuk memberikan keamanan finansial bagi keturunannya, tetapi juga dapat menimbulkan beberapa tantangan, seperti kebingungan tentang pengelolaan dan perawatan properti, serta tanggung jawab terhadap penyewa yang ada di kos-kosannya.

Namun, apabila pemilik kos-kosan tersebut dapat mempersiapkan secara matang dan melakukan perencanaan yang baik, menjadikan kos-kosannya sebagai warisan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi keluarganya di masa depan.

Sebagai contoh, jika keturunan pemilik kos-kosan memiliki minat dalam bisnis properti, maka warisan tersebut dapat menjadi awal yang baik untuk memulai usaha di bidang tersebut. Selain itu, jika warisan tersebut dikelola dengan baik, dapat memberikan sumber pendapatan yang stabil bagi keluarga di masa depan.

Namun, sebelum memutuskan untuk menjadikan properti sebagai warisan, pemilik kos-kosan harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama-tama, ia harus memastikan bahwa kos-kosannya terdaftar secara sah dan bebas dari masalah hukum atau pajak yang belum diselesaikan. Selain itu, pemilik juga harus membuat perencanaan tentang bagaimana properti tersebut akan dikelola dan disewakan setelah ia tidak lagi mampu mengelolanya.

Terakhir, pemilik juga harus mempertimbangkan opsi lain, seperti menjual properti atau memberikan kepada organisasi amal, jika ia merasa bahwa menjadikan properti sebagai warisan bukanlah pilihan yang tepat untuk keluarganya.

Secara keseluruhan, menjadikan properti sebagai warisan dapat menjadi pilihan yang baik bagi pemilik kos-kosan yang ingin memberikan keamanan finansial bagi keluarganya di masa depan. Namun, hal ini memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi keluarga pemilik di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun