Mohon tunggu...
Dhammara Aditya Kusnandar
Dhammara Aditya Kusnandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FTV UPI

Mata Kuliah Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warisan Unik dari Tetty Soehartaty

21 Maret 2023   20:58 Diperbarui: 21 Maret 2023   21:32 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kos-kosan yang memiliki  9 kamar ini, dengan 7 kamar ukuran sedang, 2 kamar ukuran besar. Yang memiliki range harga dari 775 ribu untuk kamar yang sedang, dan 875 ribu untuk kamar yang besar, harga tersebut sudah termasuk semua biaya yaitu biaya sewa, listrik, dan air. 

Pada Awalnya kos-kosan ini adalah kos-kosan khusus perempuan karena kebanyakn dari penghuni adalah seorang mahasiswa terlebih lagi letak kos-kosan ini dengan Telkom University, Universitas Pasundan, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Mamih membuat kos-kosan ini khusus perempuan untuk menjaga keamana anak anak kuliah tersebut, agar orang tua mereka tidak khawatir dan tau bahwa anak-anaknya akan aman di kos-kosan ini. Tapi lama kelamaan Mamih merubah kos-kosan ini menjadi kosan campuran karena terjadi suatu masalah dan pada akhirnya merubah lagi menjadi kosan khusus laki-laki Karena lebih mudah untuk mengatur para penghuni.

Mamihpun menjelaskan bahwa Mamih sudah tua dan sering sakit jadi kurang bisa mengurusi kos-kosanya jadi Mamih sudah menurunkan hak kepengurusan kepada anaknya yaitu Teh Lucky, jadi saat ini kos-kosan dipengang oleh Teh Lucky. 

Mamih memang sudah memang sudah memikirkan hal ini,  yaitu membuat kos-kosan ini sebagai warisan karena Mamih berpikir jika warisannya itu sebuah tanah, uang, emas atau lainnya akan kurang bermanfaat, mentok mentok hanya dijual dan uangnya dinikmati sementara, tetapi jika warisannya berupa bisnis yaitu kos-kosan maka pewarisnya akan memiliki usaha dan mempunyai  Passive Income menjadikan warisan ini bertahan lama dan lebih bermanfaat. Dan nantinya setelah Teh Lucky maka akan diturunkan kepada anak dari Teh Lucky lalu ke cucu Teh Lucky, dan seterusnya.

Selama menjalankan kos-kosan ini tidak sedikit masalah yang Mamih alami, dimana Mamih pernah mengalami suatu masalah besar yang membuat kos-kosan Mamih berubah, Dari kos-kosan khusus perempuan menjadi campur hingga sekarang khusus laki-laki.

Pernah terjadi suatu masalah dimana salah satu anak kos melakukan hal yang tidak pantas yaitu pulang hingga larut malam padalah Mamih sejak awal sudah membuat aturan maksimal keluar kosan itu jam 10 malam, dengan menggunakan pakaian seksi bahkan ketika pulang membawa lelaki ke kamar, lalu membuat keributan dengan membuat pesta dan minum minuman beralkohol. 

Hampir semua anak kosan lainya merasa terganggu dan melaporkannya ke Mamih, dan Mamih mengambil Tindakan yaitu menasehatinya tetapi tetap tidak terjadi perubahan dan akhirnya Mamih mengambil Tindakan keras yaitu mengusirnya karena Mamih sudah tidak kuat untuk mengurusnya.

Mamih sendiri mempunyai caranya untuk menangani sebuah masalah yang terjadi pada anak kos, biasanya Mamih akan menasehatinya terlebih dahulu, kemudian baru akan berbicara dan mengobrol secara Private. Mamih bukanlah orang yang mengambil Tindakan tanpa observasi terlebih dahulu, Pasti Mamih akan menelusuri masalahnya lalu menerapkan solusinya. Tetapi Mamih juga tidak segan-segan untuk mengusir secara paksa jika sudah tidak bisa diatur dan tidak mau mengikuti aturan Mamih.

Salah satu keberanian Mamih disini adalah, Mamih berani memberikan harga yang murah dengan semua kualitasnya bahkan jika biacara soal keuntungan Mamih menyatakan bahwa keuntungannya tidak seberapa jika di bandingkan dengan kos-kosan lain yang ada disekitar sini. Karena Mamih memiliki prinsip untuk membantu dimana kebanyakan orang yang memutuskan untuk nge-kos disini itu adalah Mahasiswa terlebih lagi mahasiswa luar pulau yang mana akan membuat pusing orang tuanya untuk memikirkan uang kuliah. 

Jadi Mamih ingin membantu para generasi muda agar tetap bisa belajar dan mendapat tempat yang nyaman untuk tinggal dan membuat orang tua mereka tidak terlalu memikirkan kos-kosan yang mahal, dan juga Mamih ingin agar merasa sama sama terbantu. Anak-anak kosan terbantu karena dapat tempat tinggal yang nyaman, Mamih terbantu karena ada yang menghuni kosan.

Mamih juga menginginkan ketika kos-kosan ini telah diwariskan, Mamih ingin agar kos-kosan ini dilajutkan apa yang sudah ada, entah itu dari aturannya, perlakuannya, dan lain-lain. Karena MAmih tidak ingi ciri khas dari Kos-kosan ini hilang ketika sudah diwariskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun