Mohon tunggu...
Dhamar Abdussalam
Dhamar Abdussalam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN khas jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Kognitivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

14 Juni 2024   12:38 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:22 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Menyampaikan materi pembelajaran. Dalam menjelaskan. materi pembelajaran, menggunakan contoh, penekanan untuk menunjukkan perbedaan atau bagian yang penting, baik secara verbal maupun menggunakan feature tertentu (warna, huruf miring, atau garis bawah).

5. Memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar. Bimbingan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing proses/alur pikir peserta didik. Perlu diperhatikan. agar bimbingan tidak diberikan secara berlebihan.

6. Membangkitkan timbulnya unjuk kerja (merespon) peserta didik. Peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari, baik untuk meyakinkan guru maupun dirinya sendiri.

7. Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas (penguatan). Umpan balik perlu diberikan untuk membantu peserta didik mengetahui tentang sejauh mana kebenaran atau unjuk kerja yang dihasilkannya.

8. Mengukur atau mengevaluasi hasil belajar. Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan melalui tes maupun tugas (misalnya kerja laboratorium). Perlu dipertimbangkan validitas dan reliabilitas tes yang diberikan dan hasil observasi guru. i. Memperkuat retensi dan transfer belajar. Retensi dapat ditingkatkan melalui latihan berkali-kali menggunakan prinsip yang dipelajari dalam konteks yang berbeda. Kondisi atau situasi pada saat transfer belajar diharapkan terjadi, harus berbeda. Memecahkan masalah dalam suasana di kelas akan

sangat berbeda dengan suasana riil yang mengandung resiko.

Menurut Gagne, belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang kumulatif. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudahkarena belajar bersifat kompleks. Gagne mengkaji masalah belajar yang kompleks dan menyimpulkan bahwa informasi dasar atau keterampilan sederhana yang dipelajari mempengaruhi terjadinya belajar yang lebih. rumit.

Menurut Gagne ada lima kategori kemampuan belajar, yaitu:

1. Keterampilan intelektual atau kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya melalui penggunaan lambang. Keterampilan itu meliputi a. Asosiasi dan mata rantai (menghubungkan suatu lambang dengan suatu fakta atau kejadian. b. Diskriminasi (membedakan suatu lambang dengan lambang lain). c. Konsep (mendefinisikan suatu pengertian atau prosedur). d. Kaidah (mengkombinasikan beberapa konsep dengan suatu cara). e. Kaidah lebih tinggi (menggunakan berbagai kaidah dalam memecahkan masalah.

2. Strategi atau siasat kognitif yaitu keterampilan peserta didik untuk mengatur proses internal perhatian, belajar, ingatan, dan pikiran.

3. Informasi verbal yaitu kemampuan untuk mengenal dan menyimpan nama atau istilah, fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan kumpulan pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun