Terlepas dari hancur atau tidaknya bahasa dasar, istilah-istilah baru (slang) terus menambah kosa kata baru informal dalam bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia harus bisa membedakannya standar dan dikembangkan. Kita semua tahu bahwa bahasa Indonesia memiliki bentuk yang baik dan tepat. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa istilah- istilah baru bermunculan seiring dengan perubahan zaman yang sangat cepat. Entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkannya, tiba-tiba kami sering terdengar kosakata yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Selain itu, menimpa generasi muda yang untuk secara tidak sengaja menggunakan dan menyebarkan bahasa gaul ini dalam kehidupan sehari-hari, biarlah lingkungan keluarga, kampus, komunitas bagi mereka yang berkecimpung dalam teknologi modern yaitu dunia baru yang biasa kita sebut dunia maya. Di dunia maya, mereka menggunakan bahasa gaul ini di media sosial. Penggunaan bahasa gaul dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi tulis dan lisan remaja. Remaja yang terbiasa menggunakan bahasa gaul mungkin menghadapi kesulitan dalam menulis dengan bahasa baku dan formal. Mereka juga mungkin kesulitan berkomunikasi dengan baik dalam situasi resmi, seperti dalam wawancara pekerjaan atau presentasi akademik.
Kesimpulan
Kode etik komunikasi sangat penting untuk menjaga kualitas dan etika komunikasi dalam masyarakat. Aturan yang jelas dan diterapkan dengan konsisten dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat, adil, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bahasa gaul sering muncul dalam komunikasi sehari-hari, terutama di lingkungan informal dan media sosial. Penggunaan bahasa gaul dapat mencakup slang, kata-kata kasar, atau ekspresi yang tidak baku.
Kurangnya regulasi terhadap bahasa gaul dapat memiliki dampak negatif, seperti peningkatan pelecehan, diskriminasi, ketidakprofesionalan, kesalahpahaman, dan pengaruh negatif pada generasi muda. Penggunaan bahasa gaul yang tidak tepat juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian dalam interaksi sosial.
Daftar Pustaka
Adibah Dewi Satriani, Arantxa, A. C., Rizki W, N. A., Qoriatul Khoiriyah, & Eni Nurhayati. (2023). Dampak Dan Transformasi Perkembangan Bahasa Gaul Dalam Bahasa Indonesia Modern. Jurnal Pengabdian West Science, 2(6), 421--426. https://doi.org/10.58812/jpws.v2i6.399
Altarriba, J., & Basnight-brown, D. (2022). The Psychology of Communication: The Interplay Between Language and Culture Through Time. https://doi.org/10.1177/00220221221114046
Beithcman, J.H. , Wilson, B. , Johnson, C.J. , Atkinson, L. , Young, A. , Adlaf, E. , Escobar, M. & Douglas, L. (2001), Fourteenyear followup of speech/languageimpaired and control children: psychiatric outcome. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 40, 75--82.
Chaer, A. & Agustina, L. (2014). Sosiolinguistik PerkenalanAwal. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Devianty, R. (2017). Bahasa sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2), 226-245.
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/167/211