Selepas perhelatan mega kompetisi ini, saya harap pemerintah tetap memperhatikan atlet-atlet yang telah berjuang untuk bangsanya.
Dalam perjalanan saya selama magang, saya bertemu dengan pelatih dan atlet berprestasi yang undur diri dari dunia olahraga. Alasannya? Karena keberhasilan saat pertandingan hanya dihargai ketika kompetisi tersebut. Selepas pertandingan, dilupakan. Tak ada tambahan bonus atau beasiswa dari hasil besar yang diraih.
Juga, jangan pernah berkata bahwa atlet yang membela Indonesia itu selalu berharap bonus dari pemerintah. Di Asian Games ini saja, sudah berapa banyak keringat yang ditumpahkan, berapa banyak waktu yang seharusnya digunakan untuk menuntut ilmu, namun ditangguhkan, berapa banyak momen ditinggalkan bersama keluarga, berapa banyak hal di dunia ini diabaikan, karena titik fokusnya beralih.
Hanya demi sebuah medali untuk bangsanya. Hal-hal yang dikorbankan para atlet tidak bisa diuangkan sebenarnya. Mereka hanya butuh dihargai, bahkan setelah kompetisi itu selesai.
Tugas kita kini ialah, doakan mereka yang berjuang untuk Indonesia dengan segala pengorbanan yang sudah mereka lakukan.Â
Jika 73 tahun yang lalu "Pahlawan" ialah dia yang berperang dengan bambu runcing lalu berteriak merdeka, maka kini definisi tersebut sudah berubah. Pahlawan masa kini adalah dia yang berperang dengan kampuan dan bakatnya demi Bangsa Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H