Investasi sangat diperlukan untuk percepatan mencapai tujuan. Sehingga kita bisa beranjak dan menentukan tujuan yang lebih besar. Instrumen investasi pun sudah sangat banyak dan beragam. Sebagai mantan broker saham selama 6 tahun (2006-2012), tentu saya akan merekomendasikan saham sebagai instrumen investasi. Karena saya mengerti risk dan reward nya. Selain itu pasar saham juga dapat mengakomodasi berbagai tipe investor. Contoh investor yang sangat sukses berinvestasi di pasar saham adalah Warren Buffet. Kalau di Indonesia ada Lo Kheng Hong.
Namun tiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dalam menyikapi investasi.
Bagi yang konvensional, lebih baik berinvestasi pada instrumen yang tidak likuid dan memiliki pertumbuhan yang stabil.
Bagi yang moderat, dapat berinvestasi pada instrumen seperti reksadana yang menawarkan fleksibilitas dan tingkat imbal hasil yang cukup baik.
Bagi yang agresif, silahkan berinvestasi pada instrumen yang likuid dan memiliki reward yang tinggi (tentunya juga tinggi resiko) setelah mempelajari dengan mendalam.
Dan bagi yang berjiwa wirausaha silahkan berinvestasi untuk membangun bisnis anda.
Jika kamu belum bisa menabung, saran saya jangan mulai berinvestasi. Karena investasi memiliki resiko yang lebih tinggi daripada menabung. Tidak ada yang menjamin sebuah investasi akan berbuah baik. Memang investasi juga dijamin di Indonesia dengan regulasi yang ketat. Namun tidak ada keuntungan yang bisa dijamin oleh siapapun dalam investasi jenis apapun di dunia ini.
Paksakan dirimu mengubah kondisi, sebelum kondisi memaksa dirimu berubah.
Sembilan langkah tersebut memang merupakan hal yang dasar. Namun setidaknya berhasil mengubah hidup dan kebiasaan saya. Paksakan dirimu mengubah kondisi, sebelum kondisi memaksa dirimu berubah. Seandainya hidup kita berjalan mengikuti satu garis lurus yang panjang, perubahan 1 derajat saja pada arah kita berjalan akan membuat hasil yang sangat signifikan dalam jangka panjang. Jadi, lakukan 3 langkah pertama dan jadikan kebiasaan, sebelum mulai menabung untuk masa depan yang lebih baik. Dan ingat, menabunglah selalu di bank yang terdapat logo LPS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H