Mohon tunggu...
Dedy Iswanto
Dedy Iswanto Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Diponegoro Lebaksiu Kab. Tegal

Seorang guru matematika di SMK Diponegoro Lebaksiu Kab. Tegal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Optimalisasi Sinergitas Publik dalam Pendidikan Vokasi

21 April 2018   11:25 Diperbarui: 21 April 2018   11:34 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kurikulum SMK tentunya disusun dengan berpedoman pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional (SI), dan Standar Khusus (SK). Sementara, untuk menjaga dan memelihara link and match antara sistem pembelajaran di SMK yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI, maka perlu adanya penerapan program teaching factory dalam bentuk kelas industri.

DU/DI juga perlu terlibat dalam pemenuhan guru produktif melalui karyawan purnabhakti. Nantinya mereka akan diberi pelatihan berkaitan dengan kompetensi paedagogik yang difasilitasi oleh pemerintah. Keterlibatan DU/DI juga diperlukan dalam pemenuhan fasilitas praktik di SMK dalam bentuk peralatan praktikum yang digunakan harus sesuai dengan standar yang ditentukan oleh DU/DI.

Selain sebagai tempat prakerin bagi siswa, DU/DI juga perlu digunakan dalam proses pemagangan bagi guru produktif. Guru produktif perlu mengikuti pemagangan pada DU/DI agar dapat meningkatkan kompetensi guru produktif dan juga menyelaraskan kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan DU/DI.

Sinergitas Kemdikbud dengan publik, terutama dengan kementerian terkait, BNSP, serta pemerintah provinsi sangat diperlukan dalam rangka revitalisasi SMK sehingga terwujudnya keselarasan antara kompetensi yang ditawarkan di SMK dengan kebutuhan pasar kerja. 

Disamping itu, DU/DI juga perlu terlibat aktif dalam proses pendidikan kejuruan sehingga sistem pembelajaran dapat relevan (link and match) sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Jika hal ini dapat diterapkan secara optimal, tentunya akan berdampak pada terciptanya lulusan SMK sebagai tenaga kerja terampil dan berdaya saing sehingga terserapnya lulusan SMK oleh DU/DI. Secara otomatis, angka TPT dari lulusan SMK pun dapat terminimalisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun