Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Saya Tidak Ingin Menjadi Atheis!"

10 Februari 2020   15:00 Diperbarui: 10 Februari 2020   15:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Atheist Alliance America

Sumber gambar: Brilliant Perseptives
Sumber gambar: Brilliant Perseptives

Setelah diriku merenungkan kejadian itu, saya pun berpikir, ingin sekali membalas kebaikan yang diberikan Tuhan kepadaku. Dan, saya pun akhirnya tahu caranya bagaimana; beribadahlah yang baik dan beragama yang benar!

Kalian pun juga sama 'kan? Lebih baik kalau kalian kembali beragama, apalagi setelah mengalami kejadian yang dipenuhi mukjizat yang luar biasa. Karena hidup ini disuguhi pemberian Tuhan yang tak terhingga; bisa makan enak tiga kali sehari, punya fisik yang tak ada kurangnya, dan diberi helaan napas lewat udara segar secara gratis!

Itu semua bisa dibalas dengan menyembah-Nya secara sungguh-sungguh, sesuai dengan keyakinan yang kalian pegang erat-erat.

Nah, alangkah lebih baiknya kalau kita mengenal Tuhan yang diyakini beserta sifat-sifat yang mencerminkan kebesaran-Nya, ya biar terasa nyambung saat beribadah, bukan?

Terutama, saat kita berdoa, kita meyakini dalam hati, bahwa hanya Dia yang sanggup mengubah nasib atau memberikan sesuatu, karena sifat-Nya yang Maha Kuasa, dengan harapan, permintaan kalian dikabulkan-Nya.

Namun, bukan berarti ajaran agama diabaikan, ya. Selami dan terapkan dalam hidup kalian. Ajaran agama itu, bukan berisi hal yang manis-manis, lho. Yang pahit juga ada, misalnya berbuat jujur. Apalagi di zaman ketika hoaks atau kabar bohong semakin menggunung. Atau, korupsi yang membuat kalian mengiris hati.

Dan, intinya ajaran agama itu memberi pesan kedamaian dan kebaikan, melalui berbuat baik kepada sesama dan makhluk Tuhan lainnya termasuk lingkungan. Tuhan saja begitu baik, masa' kita nggak meladani-Nya juga?

Belum lagi ada kabar baik bila kalian beragama dan mengajukan pinta pada-Nya. Dalam buku The Introvert Advantage---merujuk dari buku The Biology of Success, Dr Bob Arnot, dalam penelitiannya terhadap 300 jurnal ilmiah, Institut Penelitian Kesehatan Nasional AS, menyatakan 75% kegiatan beragama dan berdoa, berdampak positif bagi kesehatan.

Hmmm, ditambah lagi dengan riset dan penelitian tentang berdoa yang datang kemudian dan menguatkan apa yang diteliti pada masa silam, yang bisa dinikmati penduduk masa kini. Kalian bisa googling juga, kok.

Nah, daripada terombang-ambing pada keraguan dan ketidakpercayaan pada-Nya,  yuk kembali pada keyakinan dan religiusitas seperti yang dilakukan nenek moyang kita!

Ya, semua ini demi mengingat diri sendiri juga, karena saya belum sebaik orang lain yang lebih religius. Tapi, harus berusaha menggapainya, agar hidup makin bermakna!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun