Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Flow", Ketika Menulis Terasa Begitu Mengalir

25 Desember 2017   21:37 Diperbarui: 27 Desember 2017   09:50 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: CareerAddict

Faktor bakat dan minat? Ah, kurasa ada faktor lain deh.

Terus, apa?

Ternyata, Flow Bisa Memainkan Peranan!

Kalau kita berbicara tentang flow, kayaknya kita harus berterima kasih sama Mihaly Csikszentmihalyi, profesor psikologi dari Universitas Chicago. Karena, berkat jasa beliau-lah, konsep flow dalam psikologi bisa populer dan terkenal di mana-mana! Yeaaaay!

Termasuk, ya buku-buku yang jadi rujukanku dalam menulis artikel ini, "Flow" di Era Socmed karya Hernowo dan I Love Monday yang ditulis oleh Arvan Pradiansyah. Dan, setelah saya membaca artikel yang berkaitan dengan flowdan "mengaitkannya" dengan fenomena kepenulisan, sepertinya saya harus mengemas ulang hal tersebut jadi artikel ini, deh!

Oke, kita balik ke ilustrasi!

Setelah kita melihat fenomena yang digambarkan lewat ilustrasi, akhirnya kita mengerti, apa yang kita hasilkan, tergantung pada si pembuatnya. Termasuk, pada tulisan. Bukankah tulisan-tulisan merupakan cerminan dari si penulis?

Dan, benar saja. Adapun tulisan-tulisan yang begitu mengalir dan nikmat dibaca, bisa dipastikan, penulisnya itu adalah orang-orang yang berbahagia. Kok bisa?

Ya, bisa! Perhatikanlah cara mereka bekerja. Mereka menganggap menulis itu merupakan hal yang menyenangkan, bukan jadi beban. Bagi mereka, merangkai kata-kata menjadi tulisan, adalah hal yang paling asyik. Saking asyiknya, malah lupa segalanya!

Lalu, ketika mereka berhadapan dengan laptop atau buku dan alat tulis, mereka mulai menuangkan gagasan dengan caranya. Sejak saat itulah, kreativitas mereka menyala-nyala, dan mereka mengalami "momen putih". Semuanya begitu mengalir dan menyatu, dan kesadaran diri "melenyap". Itulah flow.

Jadi,flow bisa berperan dalam menulis, menciptakan tulisan jadi terasa begitu mengalir 'kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun