Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menulis, antara Manipulasi dan (Meng)Inspirasi

24 Juli 2017   22:28 Diperbarui: 25 Juli 2017   08:03 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: deydad.com

Bahkan, Wikipedia sudah memberikan penjelasan yang menguatkan hal-hal itu. Yakni, merekayasa dengan cara mengurangi, menambah, dan mengaburkan fakta-fakta dan kenyataan. Atau, secara kasarnya lagi---kembali ke KBBI arti nomor tiga---manipulasi diartikan sebagai  penggelapan, penyelewengan, atau bisa dimaksudkan sebagai kecurangan!

Terus, bagaimana pengertiannya secara psikologis?

Menurut Pak Komar, manipulasi adalah dorongan yang dipengaruhi dari luar dirinya, tanpa penanaman pemahaman dan kesadaran. Maksudnya begini, dia berbuat sesuatu dengan godaan dari luar secara tidak sadar atau tidak (mau) tahu. Seringkali, kegiatan manipulasi dilakukan untuk meraih kesuksesan, popularitas atau semacamnya, dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.

Contoh nyatanya, tentu saja adalah soal konten hoax yang bertebaran di mana-mana, dalam lingkup dunia maya. Para oknum penulis yang terpengaruh dengan godaan popularitas---ingin dikenang sebagai penulis terkenal---tentunya membuat konten dengan berbagai cara, misalnya copy-paste, plagiasi, dan lain-lain. Memang karena kelihaian mereka, judul artikel bisa dibuat lebih seksi, tapi isinya? Sungguh mengecewakan, tak ada yang selaras antara judul dan isi tulisannya!

Lalu, mengapa bisa konten-konten hoax bisa menipu pembacanya? Karena oknum pembuat konten memang tidak sadar, tidak paham akan akibat pengaruh tulisan---lebih-lebih di dunia maya, bagi pembaca. Karena ketidak (mau) tahuannya itulah, mereka berbuat semaunya. Mengemas sebuah konten dengan menulis informasi yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab. Lalu diberi judul dengan kata-kata yang menarik perhatian penggunanya.

Memang memanipulasi bisa cepat berhasil meraih tujuannya, tapi apa yang terjadi? Jangka panjangnya, akan berbuah efek negatif bagi pelakunya sendiri. Terasa semu, tidak orisinal, mahal, dan kehidupan dijalani dengan dangkal. Dengan kata lain, dia tidak akan merasakan kepuasan yang lebih sejati, dan bagi pembacanya, bisa-bisa akan berbalik membenci konten dan tidak menaruh kepercayaan kepadanya!

Menulis yang Membuahkan Inspirasi

Kalau menulis bisa memanipulasi pembaca dengan lebih banyak pengaruh-pengaruh negatif, lain halnya dengan (meng)inspirasi. Sering, kalau kita jumpai tulisan-tulisan yang berseliweran di laman-laman internet, akan menemukan tulisan-tulisan yang menginspirasi pembacanya.

"Waah, setelah saya membaca kisah-kisah pernikahan pasangan emas, aku akan beri nilai: INSPIRATIF!"

"Artikel ini sangat mencerahkan. Menginspirasi. Semoga Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan negara maju dalam mengelola sampah yang tak bisa terurai"

Nah, jika kita melihat karya tulis yang mengandung inspirasi, pasti akan terbayang, artikel-artikelnya bermuatan positif. Tapi, apa pengertian inspirasi hanya sebatas itu? Justru inspirasi mengandung pengertian yang lebih luas lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun