Karena itulah, saya sangat salut dengan beberapa netizen yang lebih memilih nama akun samaran sebagai userID-nya, tentunya dengan nama khas tersendiri. Mengapa? Ya membuat perbedaan di antara penggunanya! Apalagi dengan nama user yang gampang diingat, iyaa 'kan? Termasuk saya yang menjadi alasan, kenapa masih mempertahankan nama akunku ini. Ya karena nama akunku yang memang unik, tak ada duanya! hehe :D
Hal yang sama juga berlaku di dunia blogger, menggunakan nama samaran memang diperbolehkan kok! Bersama dengan konten yang baik, nama samaran yang digunakan akan membentuk personal branding-nya tersendiri. Jadi, akun samaran yang digunakan di dunia maya bisa disejajarkan dengan nama pena di dunia kepenulisan, lho!
Namun, alangkah lebih bagusnya, kalau nama akun yang dibubuhkan di medsos, juga dicantumkan nama aslinya, ya! Agar kita tahu siapa sesungguhnya pemilik akun ini, jadi kita bisa respek deh ke akun medsos-nya! Tapi, lagi-lagi, soal mencantumkan nama asli, ya kembalikan pada penggunanya. Simple, 'kan?
3. Karena Akun Samaran Punya Hak untuk Berbagi, Maka Usahakan Mengunggah Konten yang Bermanfaat
Untuk bisa menghilangkan cap buruk dan "kesan membedakan" oleh pembaca antara akun bernama asli dengan nama samaran, setelah melakukan verifikasi akun, alangkah baiknya kalau si pemilik akun samaran berusaha untuk membuat konten yang bermanfaat. Mengapa? Kita ini dinilai dari apa yang kita buat, baik dikatakan maupun tertulis, siapapun orangnya. Jadi, jangan sampai, menambah stigma buruk akun-akun samaran dengan konten yang tak baik, ya!
Okelah, semoga saja akun-akun samaran bisa tetap berkontribusi untuk mewujudkan ber-internet yang sehat dan bijak! Yuk, teruskan kita untuk berbagi!
Demikanlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H