3. Tidak Ada Ide
Tidak menulis karena tidak ada ide? Padahal ide itu didapat dimana saja dan kapan saja, bisa dari pengalaman, peristiwa di sekitar dan lain sebagainya, bahkan even penting bisa dijadikan bahan tulisan lho! Gak usah buat alasan yang mengada-ada, jika ada ide di pikiran, segera menulis sebelum ide tersebut hilang di pikiran!
Jika masih kurang, perbanyaklah membaca untuk menambah pengetahuan sebagai bahan menulis sekaligus menambah ide, karena kita bisa menulis karena membaca, bukan? Dengan demikian, dengan banyaknya ide, eksistensi dalam menulis di Kompasiana tetap terjaga (Baca juga: Kompasiana dan Peningkatan Minat Baca)
4. Hidup di Daerah yang Susah Sinyal
Permasalahan lainnya bagi Kompasianer yang hendak menulis dan mengunggah tulisan di Kompasiana ketika mereka hidup di daerah yang susah sinyal. Nah, kalau begitu, kesempatan mereka menulis dan mengembangkan kemampuannya, serta untuk menunjukkan eksistensi di Kompasiana jadi hilang, bukan?
5. Malas dan Kurangnya Motivasi
Terkadang, mereka tidak lagi menulis atau semangat menulisnya sedang menurun di Kompasiana karena malas. Padahal, penyakit malas harus segera dilawan dan harus diberi suntikan motivasi tentang menulis jika ingin menunjukkan keberadaan di Kompasiana lewat tulisan-tulisannya. Ingat, satu tulisan, terlebih tulisan yang bermutu sangat bermanfaat lho untuk meningkatkan trafikweb Kompasiana, supaya semakin ramai dikunjungi!
Ya, setidaknya inilah lima penyebab umum yang mempengaruhi eksistensi Kompasianer di Kompasiana. Jadi, para Kompasianer, tunjukkanlah diri Anda dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat agar eksistensi Kompasiana sebagai rujukan media mainstream semakin diperhitungkan.
Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H