“Cidera..cidera lagi. Sudah stop 2 X 45, masih banyak olahraga lain. Masih banyak jalan meraih prestasi.”kak Hafsah mendukung keputusan bapak.
Aku sedih kehilangan sepak bola lagi, kehilangan kebersamaan dengan teman-temanku. Sesuai saran pak Kardi aku sementara berhenti dari sepak bola. Hari-hariku diisi dengan belajar dan belajar tanpa kegiatan sepak bola.
*****
Enam bulan tanpa si bundar lagi...
Sudah dua bulan ini aku istirahat dari sepak bola. Lamanya enam bulan itu ya? Sore ini teman-temanku yang pulang dari sepak bola menghampiriku di rumah.
“Hai Viv, bagaimana kabarnya, bagaimana kakinya?” tanya Akbar.
“Alhamdulillah sudah mulai membaik, tetapi belum bisa bermain sepak bola. 6 bulan rasanya lama sekali, ini sudah 2 bulan aku istirahat dari sepak bola.”sedih rasanya.
“Bagaimana turnamen kita nanti?kalau tidak ada kamu, kurang seru kurang semangatnya.”Ridwan terlihat sedih.
“Hai...kalian sore-sore sudah berkumpul disini. Mau ngajak Aviv bermain sepak bola ya?tidak boleh, Aviv masih istirahat masih pulihkan kakinya.”Kak Hafsah membawa teh dan pisang goreng untuk teman-temanku.
“Kak Hafsah nih, kami mau melihat kondisi Aviv. Silaturahim kak?”Ridwan tersenyum.
“Kalau sudah pulih, Aviv pasti boleh ikut turnamen kok.”kak Hafsah mendukung aku ikut turnamen.