Mohon tunggu...
Dewi Suryati
Dewi Suryati Mohon Tunggu... lainnya -

Bersamamu kulukiskan cinta, ku taburkan rasa dalm Kalam-KalamNya hingga ke syurga.\r\n(Announcer @t PRO1RRI sINTanG)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

2 x 45 (Rangkaian Cerpen Jelang OPQ)

17 September 2016   14:47 Diperbarui: 17 September 2016   14:57 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Cidera..cidera lagi. Sudah stop 2 X 45, masih banyak olahraga lain. Masih banyak jalan meraih prestasi.”kak Hafsah mendukung keputusan bapak.

Aku sedih kehilangan sepak bola lagi, kehilangan kebersamaan dengan teman-temanku. Sesuai saran pak Kardi aku sementara berhenti dari sepak bola. Hari-hariku diisi dengan belajar dan belajar tanpa kegiatan sepak bola.

*****

Enam bulan tanpa si bundar lagi...

Sudah dua bulan ini aku istirahat dari sepak bola. Lamanya enam bulan itu ya? Sore ini teman-temanku yang pulang dari sepak bola menghampiriku di rumah.

“Hai Viv,  bagaimana kabarnya, bagaimana kakinya?” tanya Akbar.

“Alhamdulillah sudah mulai membaik, tetapi belum bisa bermain sepak bola. 6 bulan rasanya lama sekali, ini sudah 2 bulan aku istirahat dari sepak bola.”sedih rasanya.

“Bagaimana turnamen kita nanti?kalau tidak ada kamu, kurang seru kurang semangatnya.”Ridwan terlihat sedih.

“Hai...kalian sore-sore sudah berkumpul disini. Mau ngajak Aviv bermain sepak bola ya?tidak boleh, Aviv masih istirahat masih pulihkan kakinya.”Kak Hafsah membawa teh dan pisang goreng untuk teman-temanku.

“Kak Hafsah nih, kami mau melihat kondisi Aviv. Silaturahim kak?”Ridwan tersenyum.

“Kalau sudah pulih, Aviv pasti boleh ikut turnamen kok.”kak Hafsah mendukung aku ikut turnamen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun