Mohon tunggu...
Dewi Suryati
Dewi Suryati Mohon Tunggu... lainnya -

Bersamamu kulukiskan cinta, ku taburkan rasa dalm Kalam-KalamNya hingga ke syurga.\r\n(Announcer @t PRO1RRI sINTanG)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Salah Jatuh Cinta (Rangkaian Cerpen Menuju OPQ)

27 Agustus 2016   07:36 Diperbarui: 3 September 2016   11:20 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deru hati gelisah, serasa bersalah tapi entah kenapa aku berani-beraninya, keluar rumah tanpa izin kakak sama abang. Ah biarinlah sekali ini, sekali ya. Alhamdulillah Graha Biru Central masih sama kaya dua minggu lalu, he..., he....

Ko pada sepi, pada kemana, kata si Gozi di Graha Biru Central..., ko ngga ada orang. Apa si Gozi ngerjain aku. Astagfirullah..., gimana ini. Kulirik jam tangan mungil di lenganku pukul 22.30 wib . Sudah malam.

 "Kok, masih disini dek?"

 "Bang...Di...ka!," Ingin rasanya kuberlari dan memeluknya, bersandar di dada bidangnya,tapi aku malu dengan jilbabku. Masa gadis berjilbab malam-malam peluk-pelukkan. Apa kata dunia.

 "Katanya tadi Bang dika jadi host ya?"

 "Host dimana?, Ngga kok. Saya sengaja memang bilang sama si Ghozi. Biar kamu datang kesini. Abang ingin tahu kamu benar-benar tidak sayang sama abang"

Hah!!!!, sayang..., siapa pula yang sudah bilang.

"Gini dech abang tahu, kamu suka sama abang kan!, sebenarnya abang juga..." ,tiba-tiba tangannya yang lembut mengamit lenganku, dan berdesirlah nadiku. Begini kali ya orang yang pacaran. Hmm....

 "Eh, abang nih apa-apaan!, ga usah pegang-pegang segala."

"Ah sudahlah jangan munafik, kalau kamu suka sama abang, kamu harus buktikanlah...!, come on honey!, ga ada siapa-siapa disini hanya kita berdua. Ayolah...!!!”

Tiba-tiba Bang dika menarik jaketku dan ..., astagfirullah..., PLAKK...!...PLAKKK...PLAKKK...!, Seseorang menampar dan menyeretnya.Terlihat samar seperti bang Aziz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun