Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bentuk-bentuk Self-Love. Mencintai Diri Sendiri juga Butuh Komitmen!

1 Agustus 2021   17:22 Diperbarui: 19 Februari 2022   09:25 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keadaan tertentu, kita terkadang mengatakan hal-hal yang membuat diri kita semakin merasa terpuruk, tujuan awalnya mungkin untuk mengidentifikasi diri, sebetulnya kita sedang dalam kondisi seperti apa, tetapi kalimat-kalimat identifikasi tersebut justru malah mensugesti diri bahwa kita demikian, seperti kata, “saya tidak cukup layak.”, “saya tidak berani.”, “saya bukan orang yang baik.”, “saya tidak pandai menulis.”, dan seterusnya. Padahal tujuan awal dari identifikasi tersebut adalah menemukan solusi.

Sehingga dalam kondisi tersebut, jika kita belum mampu memberikan afirmasi yang positif terhadap diri kita, menguatkan diri sendiri dengan kata-kata yang baik dan menegaskan bahwa “saya mampu melalui ini.” atau “saya mampu berkomunikasi dengan efektif.”

Sebaiknya alihkan perhatian kita terhadap hal lain, melakukan kegiatan yang melibatkan gerak fisik adalah yang terbaik, jangan berfokus pada pikiran kita.

Atau jika kalimat-kalimat identifikasi tersebut tak terhindarkan, setidaknya kalimat-kalimat tersebut bisa sedikit dikoreksi seperti ini, “saya tidak cukup baik hari ini.” kata 'hari ini' menjadi kode yang memungkinkan kita untuk menjadi lebih baik di esok hari (kiat ini dikutip dari buku Being Happy karya Andrew Matthews).

4. Olahraga Pagi

Olahraga adalah salah satu bagian penting untuk memulai hari, hitung-hitung pemanasan sebelum menghadapi tantangan dari pagi sampai petang. Olahraga pagi hari, bisa lari atau jalan pagi selama 30 menit adalah caranya menyambut hari.

Dikutip dari Alodokter.com, paparan matahari pagi dan membiasakan diri berpikir positif, serta berolahraga, dapat meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh yang dipercaya dapat menciptakan perasaan senang dan nyaman. Sehingga olahraga kecil di pagi hari baik diterapkan sebagai kegiatan pembuka dalam rangkaian upaya mencintai diri sendiri.

5. Meditasi

Yang satu ini adalah kunci dari ketenangan dan fokus kawan saya. Meluangkan waktu untuk tidak memikirkan apa-apa selama beberapa menit saja dalam sehari sebelum matahari terbit, bisa memberikan dampak luar biasa. Selain dampaknya menenangkan, meditasi juga dapat membantu meningkatkan fokus.

Bagi saya, memulai hari dengan ibadah, hanya fokus dan larut dalam percakapan dengan Tuhan adalah bentuk lain dari meditasi. Kalau mengutip dari Buku Sejenak Hening, istilahnya bermesraan dengan Tuhan.

6. Self-Acceptance

Dalam sebuah percakapan, terlontar kalimat “pujian itu sebaiknya diterima, aminkan saja.”. Kalimat tersebut mengingatkan tentang bagaimana saya menyikapi pujian selama ini. Ada pujian yang saya jawab dalam hati, “tidak seperti itu.” Ada juga pujian yang saya tolak mentah-mentah karena takut akan ekspektasi yang muncul setelahnya.

Beranjak dari situ, saya pun bertanya pada diri sendiri, “apa yang salah dengan pujian?”

Beberapa pujian mungkin hanya sebuah pengantar dalam percakapan, tetapi banyak juga pujian yang sungguh-sungguh disampaikan. Beberapa pujian mungkin bisa berarti harapan dan mengandung ekspektasi, tetapi beberapa pujian juga bisa jadi merupakan bentuk kepercayaan seseorang terhadap kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun