"Yaa---sayang sekali---apa yang kau pikir itu benar. Aku mengambil paksa silver pendant itu dari dalam tubuh Quin---Ha ha ha. Kayon kembali tertawa puas.
   "Di mana Quin sekarang, Kayon!!" Freiya bertanya pada Kayon dengan mata nyalang.
   "Sudah kubilang, Freiyaaa. Quin sudah mati!" Kayon kembali tertawa lebih keras.
   Freiya tidak sempat berkata lagi. Kayon memerintahkan tentara Sino untuk menjebloskannya dalam penjara bawah tanah. Freiya kemudian digiring dengan paksa menuju ruang bawah tanah Kerajaan Sino.
         Â
               ___
 Â
   Di tempat lain--masih dalam Istana--Noru dan Flare sedang berlatih. Mereka ditugaskan untuk menghibur para tamu agung, yang akan datang ke Kerajaan Sino. Untuk menjalin kerjasama dalam  perdagangan, keesokan hari.
   Diantara tamu undangan yang akan hadir adalah Sir Dido Dadu--Perdana Menteri Negeri Rasion. Sir Dido Dadu dijadwalkan akan datang ke Kerajaan Sino pada hari ini. Perdana Mentri itu akan dijemput di bandara Sino pukul 15.00 waktu setempat.
   Panitia penyambutan para tamu agung tampaknya sedang sangat sibuk, mempersiapkan segala sesuatu untuk acara besok. Penjagaan dalam istana juga diperketat. Supaya besok, acara yang akan berlangsung dapat berjalan lancar.
   Noru memerhatikan kesibukan yang sedang berlangsung--melalui jendela dalam ruangan yang digunakannya berlatih biola. Noru sedang mengiringi Flare yang sedang berlatih menyanyi. Namun sesaat gesekan biola Noru terhenti.
   "Noru---ada apa, mengapa gesekan biolamu berhenti?" Flare menangkap sesuatu yang tidak beres.
   "Sebentar---ada sesuatu yang terjadi di luar sana," ungkap Noru.