Depresi tidak hanya memengaruhi kondisi emosional, tetapi juga hubungan sosial. Individu yang mengalami depresi sering menarik diri dari interaksi sosial, merasa tidak berharga, dan kesulitan membangun hubungan yang bermakna.
5. Gangguan Regulasi Emosional
Gangguan ini melibatkan ketidakmampuan individu untuk mengelola emosi dengan efektif. Individu mungkin mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, ledakan amarah, atau kesulitan menenangkan diri setelah mengalami stres.
Penyebab Gangguan Sosial-Emosional
Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional disebabkan oleh berbagai faktor yang sering kali saling berinteraksi. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
1. Faktor Biologis
Ketidakseimbangan kimia otak, seperti rendahnya kadar serotonin, dapat memengaruhi regulasi emosi.
Gangguan neurobiologis, seperti autisme, memiliki dasar genetik yang kuat.
Kerusakan otak akibat trauma fisik atau penyakit juga dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan Keluarga: Pola asuh yang kurang responsif, penuh konflik, atau tidak konsisten dapat mengganggu perkembangan sosial-emosional anak. Misalnya, anak yang tumbuh dalam lingkungan kekerasan domestik lebih rentan mengalami gangguan kecemasan atau depresi.