Mohon tunggu...
Dewi Puspita
Dewi Puspita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru, hobby saya menulis, travelling, dan buat saya menulis adalah kegiatan yang menyenangkan juga menambah wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Guru di Indonesia

22 Oktober 2024   21:53 Diperbarui: 25 Oktober 2024   19:09 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman serta masalah seorang guru didunia pendidikan memang sangat beragam, hal ini juga terjadi pada guru-guru di Indonesia.

Menjadi seorang guru merupakan sebuah cita-cita yang sangat mulia. Banyak hal yang mendasari seseorang untuk menjadi guru, yaitu berdasarkan keinginan diri sendiri, keinginan orang tua, dan lainnya.

Analisa sesuai dengan pengalaman, guru zaman dulu dengan zaman sekarang berbeda, zaman dulu guru sangat disegani dan dihormati, gaya mengajar masih berpusat pada guru (teacher-centered).

Menggunakan alat belajar sederhana seperti papan tulis, kapur, penggaris kayu, buku tulis, dan sangat sering menggunakan metode ceramah.

Sedangkan guru zaman sekarang dituntut untuk aktif, kretaif, inovatif dan mengikuti standar kurikulum yang sudah ditentukan.

Guru harus berusaha meningkatkan kemampuan serta kompetensi diri dengan cara belajar mandiri ataupun kelompok.

Gaya mengajar berpusat pada peserta didik (student-centered), harus mampu menggunakan teknologi dalam mengajar seperti, menggunakan komputer, laptop, proyektor, serta aplikasi-aplikasi belajar yang menarik.

Menggunakan model-model pembelajaran seperti, Discovery Learing, Problem Base Learning, Project Base Learning, dan lain-lain.

Model pembelajaran ini digunakan agar dapat membantu peserta didik mengembangkan diri dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Selain itu guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan bimbinganan, dukungan, serta kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi pengetahuannya secara mandiri.

Guru juga sebagai motivator, yaitu memberikan motivasi peserta didik dengan menyediakan sumber daya belajar, menggali potensi, bakat, dan mengembangkan keterampilannya.

Belum lagi tantangan guru dalam menghadapi globalisasi, pengaruh penggunaan gadget pada peserta didik, yang banyak berdampak pada pembelajaran di sekolah.

Peserta didik menjadi malas belajar, kurangnya minat baca, berhitung, bahkan sering merasa bosan, sehingga guru harus berusaha menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Dengan semua tuntutan dan upaya yang dilakukan oleh guru, masih adakah yang mau berprofesi sebagai guru? Ternyata masih.

Dengan banyaknya calon-calon guru di berbagai fakultas ilmu keguruan, hal ini membuktikan bahwa fakultas keguruan masih menjadi fakultas yang diminati dan dicari.

Setelah menjalankan semua tugas yang diembannya, lalu apa lagi masalah atau tantangan yang dihadapi oleh guru saat ini?

Masalah yang saat ini sedang terjadi adalah masalah status guru, dimana guru ingin diakui, dihargai dan diperhatikan oleh pemerintah.

Status menjadi ASN PPPK atau PNS itu menjadi salah satu tujuan seorang guru honor negeri maupun swasta.

Segala upaya ditempuh untuk dapat menjadi pegawai pemerintah, karena dengan menjadi pegawai pemerintah, guru akan mendapatkan gaji tetap, tunjangan-tunjangan, serta fasilitas.

Saat ini banyak guru honor yang masih belum tahu nasibnya akan seperti apa, diantara tugas dan kebutuhan menjadi suatu dilema yang banyak dialami oleh guru-guru honor di Indonesia.

Banyak guru honor yang masih harus bekerja sepulang mengajar, hal ini mereka lakukan untuk menutupi kebutuhan keluarganya.

Pemerintah sedang berupaya memberikan solusi agar masalah guru honor segera dapat diatasi, dikaji ulang agar dapat dibuat aturan-aturan baru dalam perekrutan guru honor sekolah.

Guru juga masih harus menghadapi masalah dengan orang tua atau wali murid, tidak sedikit orang tua yang marah dan tidak terima dengan pola didik yang diterapkan guru di kelas maupun di sekolah.

Punishment yang diberikan guru terhadap siswa yang tidak mentaati aturan sekolah kadang tidak diterima oleh orang tua murid.

Akhirnya guru yang harus menerima hukuman, hal ini membuat guru merasa terpojokan, menghadapi begitu macam problematika di dunia pendidikan.

Harus ada upaya pemerintah untuk mengatasi problematika yang dihadapi oleh guru, agar guru lebih dapat mejalankan tugasnya dengan baik dan tenang.

Melibatkan semua unsur yang terkait dalam bidang pendidikan, untuk dapat bersama-sama mencari solusi agar pendidikan di Indonesia lebih baik lagi kedepannya.

DP/22/10/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun