Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Percakapan di Ruang Dewan

21 Mei 2015   21:21 Diperbarui: 8 Juli 2015   22:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pelayanannya nomor wahid untuk sekelas newcomer," lelaki paruh baya itu memperlihatkan sebuah foto dari smartphone-nya.

"Oh ya? Bening juga. Boleh dong ikut nyicip?" Lelaki satunya picingkan mata. Sok menyimak. Terlihat jakunnya bergerak-gerak. Bergelombang otomatis. Menelan air liur.

"Nih nomornya, simpan. Nanti hubungi sendiri saja."

"Ok. Thanks ya. Minggu depan saya jadwalkan ada kunjungan ke luar kota. Kalau bisa ke luar negeri sekalian. Penasaran. Hahaha..."

***

"Tas kulitnya bagus, Jeng. Paris punya yah? Pasti mahal..." Kuning langsat jari-jari lentik berhias tiga kilau cincin berlian itu menyentuh sebuah tas milik rekan kerjanya.

"Oh, kemarin nitip anak yang lagi liburan ke London. Murah, nggak sampai lima ratus..." Rekan kerjanya itu melirik sebentar sambil tersenyum lalu merapikan tatanan rambutnya.

"Aku juga kemarin nitip sepatu ke adikku dapetnya murah. Nggak sampai seratus..." Tidak mau kalah dan tetap berusaha "rendah hati", wanita bergincu merah bata itu menimpali.

"Wah, lumayan yah. Nanti kapan-kapan kita shopping bareng...ssst, mungkin kalau proyek yang itu goal..."

"Hihihi, siap, Jeng. Diatur saja waktunya." Sebelah matanya berkedip lambat. Berat oleh maskara hitam yang menggumpal di ujung bulu matanya.

"Ayo, Jeng, rapatnya sudah mau mulai." Dua pasang sepatu dengan hak runcing setinggi dua belas senti tergesa-gesa saling berkejaran. Samar-samar seperti suara sepatu kuda yang ingin berlari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun