Mohon tunggu...
Eka Dewi Maesaroh
Eka Dewi Maesaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bimantara

15 September 2024   16:54 Diperbarui: 15 September 2024   20:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan

ayahku terbaring di dipan kesakitan

Bolehkah aku mengeluh bahwa ini terlalu berat sekarang?

dunia seakan menusukku dengan kuat

Mendaratkan banyak panah yang begitu dasyat

namun pada Mu aku tidak berani mendebat

Tuhan

Sembuhkan ayahku

Dengan obat yang tidak menimbulkan rasa sakit lagi

Sembuhkan ayahku

Dengan kesembuhan terbaikmu yang tanpa menimbulkan nestapa lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun