Mohon tunggu...
Dewi Leonora
Dewi Leonora Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah sebuah hobi yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menari Itu Mudah (Bagian 1)

3 Januari 2025   10:56 Diperbarui: 3 Januari 2025   10:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian masyarakat, menari adalah hal yang sulit. Belajar menari itu rumit. Namun sejatinya, belajar menari tidaklah sulit, asalkan kita tahu trik nya. Lalu bagaimana trik tersebut? Apakah bisa langsung diterapkan dan dipraktikkan? Tentu saja. pada artikel kali ini, kita akan mencoba mempraktikkan gerak tari (wiraga). Simak langkah-langkahnya berikut ini.

1. Kenali Tubuhmu

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali tubuh kita, dalam artian kita rasakan setiap anggota tubuh yang bisa dieksplor untuk digerakkan. Kepala, tangan, badan, dan kaki yang umumnya bisa digerakkan dengan leluasa, kecuali ada kondisi tertentu dimana salah satu bagian tubuh tersebut terkendala untuk digerakkan. Kamu bisa mencoba dengan berjalan, melompat, jongkok, menggerakkan tangan ke depan, samping, berputar, atau belajar mendhak dengan posisi tubuh bagian belakang tetap lurus. Lakukan perlahan hingga tubuh terasa lebih lentur dan luwes, tetapi tetap kuat dan memiliki power/energi.

2. Kembangkan Imajinasimu

Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan imajinasi. Bagaimana caranya? Kamu bisa melihat tayangan video tari bertema, misalnya tari Cendrawasih, tari Tenun, tari Payung, dan sebagainya. Pahami gerak tari tersebut berkaitan dengan judul tarinya. Adakah hubungannya? Pasti ada. Sebagai contoh, tari Cendrawasih diperagakan dengan gerak-gerak yang lincah dan berenergi, yang menggambarkan sosok Cendrawasih. Begitu juga dengan tari Payung, dalam gerak tarinya pasti banyak gerak yang menggunakan properti Payung dan aktivitas-aktivitas yang mendukung properti yang digunakan tersebut.

Kamu juga bisa mengamati hal-hal di sekitar mu dan membayangkan tubuhmu adalah objek pengamatan tersebut. Misalnya kamu mengamati pohon yang tertiup angina, maka cobalah membayangkan bahwa kamu adalah pohon tersebut. Atau kamu mengamati aktivitas petani kopi di kebun. Kamu bayangkan kamu adalah petani tersebut. Amati dan tiru gerakan yang dilakukannya. Pastikan kamu mengembangkan imajinasi sesuai tema, ya. Hal ini supaya imajinasi yang kamu kembangkan juga lebih terarah sehingga tidak melenceng yang justru akan mengganggu tema yang sudah ditentukan.

3. Eksplorasi, Gerakkan Tiap Sendi Tubuh

Hal ketiga yang sangat penting untuk dilakukan adalah eksplorasi. Eksplorasi adalah proses pencarian gerak tari. Proses pencarian ini dilakukan setelah proses mengamati dan berimajinasi. Lalu bagaimana caranya? Sekarang bayangkan kamu ada di dalam sebuah kotak (kubus). Kamu bisa menggerakkan tubuhmu ke segala arah yang kamu mau tetapi tetap di dalam kubus tersebut. Gerakkan setiap sendi tubuh. Sebagai contoh, gerakkan kepalamu ke arah mana saja kamu inginkan, kamu bisa menengok, miring, tengadah, atau menunduk. Setelah itu gerakkan tangan kanan dan kirimu, siku tanganmu, pergelangan tangan dan jari-jarimu. Ikuti kata hatimu, ke mana kamu menginginkan anggota tubuhmu bergerak. Hal yang sama berlaku untuk kaki dan badanmu. Kamu bisa mengeksplor secara bebas sesuai keinginan mu tanpa perlu takut kalau gerakan mu salah. Karena dalam proses berkreasi tari, tidak ada gerak yang salah. Yang ada gerak yang indah. Jadi pastikan hasil eksplorasi mu tampak indah untuk dipandang. Kamu bisa berlatih di depan kaca. Jangan takut dan malu. Menari yang indah adalah menari dengan maksimal untuk menampilkan sesuatu yang menghibur dan menarik.

4. Variasikan Level, Kelenturan, Pola Lantai, Kecepatan, dan Pengulangan

Setelah kamu berhasil melakukan proses pencarian gerak (eksplorasi) dengan mengaktifkan seluruh anggota tubuhmu, kamu bisa memperindah gerakan mu dengan menambahkan variasi level. Level dibagi menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Level tinggi adalah ketika penari berdiri, jinjit, dan melompat. Level sedang yaitu ketika penari mendhak dan jongkok, sedangkan level rendah dicapai ketika penari dalam posisi duduk atau tidur. Nah cobalah dengan gerak yang sama, kamu bedakan level geraknya. Itu akan terlihat lebih menarik dan bervariasi.

Kamu juga bisa variasikan kelenturan, baik penari laki-laki maupun perempuan. Masing-masing gerak juga harus memiliki tingkat kelenturan yang berbeda. Hal ini tergantung dari keinginanmu terhadap gerak tersebut, tentunya sesuai pesan yang ingin kamu sampaikan dalam gerak tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun