Bagi sebagian masyarakat, menari adalah hal yang sulit. Belajar menari itu rumit. Namun sejatinya, belajar menari tidaklah sulit, asalkan kita tahu trik nya. Lalu bagaimana trik tersebut? Apakah bisa langsung diterapkan dan dipraktikkan? Tentu saja. pada artikel kali ini, kita akan mencoba mempraktikkan gerak tari (wiraga). Simak langkah-langkahnya berikut ini.
1. Kenali Tubuhmu
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali tubuh kita, dalam artian kita rasakan setiap anggota tubuh yang bisa dieksplor untuk digerakkan. Kepala, tangan, badan, dan kaki yang umumnya bisa digerakkan dengan leluasa, kecuali ada kondisi tertentu dimana salah satu bagian tubuh tersebut terkendala untuk digerakkan. Kamu bisa mencoba dengan berjalan, melompat, jongkok, menggerakkan tangan ke depan, samping, berputar, atau belajar mendhak dengan posisi tubuh bagian belakang tetap lurus. Lakukan perlahan hingga tubuh terasa lebih lentur dan luwes, tetapi tetap kuat dan memiliki power/energi.
2. Kembangkan Imajinasimu
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan imajinasi. Bagaimana caranya? Kamu bisa melihat tayangan video tari bertema, misalnya tari Cendrawasih, tari Tenun, tari Payung, dan sebagainya. Pahami gerak tari tersebut berkaitan dengan judul tarinya. Adakah hubungannya? Pasti ada. Sebagai contoh, tari Cendrawasih diperagakan dengan gerak-gerak yang lincah dan berenergi, yang menggambarkan sosok Cendrawasih. Begitu juga dengan tari Payung, dalam gerak tarinya pasti banyak gerak yang menggunakan properti Payung dan aktivitas-aktivitas yang mendukung properti yang digunakan tersebut.
Kamu juga bisa mengamati hal-hal di sekitar mu dan membayangkan tubuhmu adalah objek pengamatan tersebut. Misalnya kamu mengamati pohon yang tertiup angina, maka cobalah membayangkan bahwa kamu adalah pohon tersebut. Atau kamu mengamati aktivitas petani kopi di kebun. Kamu bayangkan kamu adalah petani tersebut. Amati dan tiru gerakan yang dilakukannya. Pastikan kamu mengembangkan imajinasi sesuai tema, ya. Hal ini supaya imajinasi yang kamu kembangkan juga lebih terarah sehingga tidak melenceng yang justru akan mengganggu tema yang sudah ditentukan.
3. Eksplorasi, Gerakkan Tiap Sendi Tubuh
Hal ketiga yang sangat penting untuk dilakukan adalah eksplorasi. Eksplorasi adalah proses pencarian gerak tari. Proses pencarian ini dilakukan setelah proses mengamati dan berimajinasi. Lalu bagaimana caranya? Sekarang bayangkan kamu ada di dalam sebuah kotak (kubus). Kamu bisa menggerakkan tubuhmu ke segala arah yang kamu mau tetapi tetap di dalam kubus tersebut. Gerakkan setiap sendi tubuh. Sebagai contoh, gerakkan kepalamu ke arah mana saja kamu inginkan, kamu bisa menengok, miring, tengadah, atau menunduk. Setelah itu gerakkan tangan kanan dan kirimu, siku tanganmu, pergelangan tangan dan jari-jarimu. Ikuti kata hatimu, ke mana kamu menginginkan anggota tubuhmu bergerak. Hal yang sama berlaku untuk kaki dan badanmu. Kamu bisa mengeksplor secara bebas sesuai keinginan mu tanpa perlu takut kalau gerakan mu salah. Karena dalam proses berkreasi tari, tidak ada gerak yang salah. Yang ada gerak yang indah. Jadi pastikan hasil eksplorasi mu tampak indah untuk dipandang. Kamu bisa berlatih di depan kaca. Jangan takut dan malu. Menari yang indah adalah menari dengan maksimal untuk menampilkan sesuatu yang menghibur dan menarik.
4. Variasikan Level, Kelenturan, Pola Lantai, Kecepatan, dan Pengulangan
Setelah kamu berhasil melakukan proses pencarian gerak (eksplorasi) dengan mengaktifkan seluruh anggota tubuhmu, kamu bisa memperindah gerakan mu dengan menambahkan variasi level. Level dibagi menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Level tinggi adalah ketika penari berdiri, jinjit, dan melompat. Level sedang yaitu ketika penari mendhak dan jongkok, sedangkan level rendah dicapai ketika penari dalam posisi duduk atau tidur. Nah cobalah dengan gerak yang sama, kamu bedakan level geraknya. Itu akan terlihat lebih menarik dan bervariasi.
Kamu juga bisa variasikan kelenturan, baik penari laki-laki maupun perempuan. Masing-masing gerak juga harus memiliki tingkat kelenturan yang berbeda. Hal ini tergantung dari keinginanmu terhadap gerak tersebut, tentunya sesuai pesan yang ingin kamu sampaikan dalam gerak tersebut.
Jenis tari tunggal, berpasangan, dan kelompok akan tampak indah jika memiliki pola lantai yang bervariasi. Eksplorasi panggung atau tempat yang digunakan untuk penampilan tari. Jika tari tunggal, kamu bisa berpindah ke segala arah di dalam panggung tersebut. Jika tari berpasangan dan kelompok, kamu bisa membuat pola lantai dengan membuat bentuk tertentu, misalnya segitiga, melingkar, vertikal, horizontal, diagonal, dan sebagainya. Hal ini akan membuat penampilan tari lebih menarik minat penonton.
Kamu juga perlu mempertimbangkan kecepatan dan pengulangan gerak. Dalam tari kreasi, terkadang kamu perlu melakukan gerak lambat, namun juga perlu ada gerak cepat. Sesuaikan dengan tema cerita dan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya tari dengan tema jam dinding. Ada gerak lambat, sedang, dan cepat yang menunjukkan gerak jarum jam, menit, dan detik. Gerak tari juga tidak perlu menggunakan gerak yang berbeda dari awal hingga akhir. Sesekali, kamu bisa melakukan pengulangan penuh atau pengulangan variasi dengan mengkreasikan bagian awal, tengah, atau akhir gerak.
5. Ulangi dan Evaluasi
Setelah empat proses di atas dilakukan, selanjutnya adalah mengulangi gerakan yang sudah didapatkan dan dilatih. Amati dan evaluasi, bagian mana yang perlu diperbaiki, dikembangkan, atau diganti. Kamu bisa bekerja sama dengan temanmu. Minta temanmu untuk mengamati gerak mu dan minta dia untuk mengevaluasi. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan guru tari atau pelatih tari mu. Bersikaplah terbuka dan berani untuk berkreasi serta percaya diri ketika menampilkan hasil karya mu. Tidak perlu takut dan malu, karena ini adalah karya mu yang patut untuk di apresiasi. Jadi, semangat ya.
6. Beri bentuk
Proses terakhir yang harus kamu lakukan adalah memberi bentuk tari. Susun gerak tari yang sudah dieksplor menjadi satu bentuk tari yang utuh dan indah. Proses ini mungkin tidak mudah, tapi hasil dari kerja keras mu akan membuahkan hasil yang manis. Kamu bisa mengombinasikan dengan musik yang tepat agar penampilan tari mu menjadi lebih indah dan menarik.
Itulah enam tips untuk pemula yang ingin belajar menari. Masih ada teknik untuk melatih ekspresi dan kesesuaian dengan iringan tari. Selanjutnya kamu bisa pada artikel Menari Itu Mudah (Bagian 2) dan Menari Itu Mudah (Bagian 3). Semangat berkarya ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI