Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Renungan Pagi di Dieng Plateau, Tentang Penciptaan Langit

22 Januari 2024   14:29 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:13 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sore hari kabut tersingkap sejenak. Suasana eksotik ini membuatku ingat betapa Allah Maha Besar lagi Maha Tinggi. Sumber gambar dokumen pribadi.

Teringat ayat-ayat di awal surah Al-Mulk, manusia diingatkan hendaknya tidak membatasi pandangannya sebatas fisik sebuah keindahan pemandangan. Semisal saat aku menikmati indahnya pemandangan gunung, bukit, danau, sungai, air terjun, laut, pantai, pepohonan, bunga, dan sebagainya. Indahnya langit biru cerah yang berhias awan putih di siang hari. Cantiknya langit diwarnai semburat warna jingga berpadu dengan hijaunya hamparan sawah dan siluet gunung. Atau kala langit gelap gulita yang ditemani kerlip bintang dan sinar rembulan. Tidak melulu melahirkan rasa kagum.

Cobalah untuk menatapnya dengan landasan keimanan sehingga di samping perasaan takjub, juga bisa mempertebal keyakinan akan kekuasaan Allah yang lalu diikuti dengan bertambahnya semangat ketaatan kepada aturan-aturan Allah. 

Bintang hanya akan terlihat menghiasi langit apabila gelap. Semakin gelap semakin indah bukan? Demikian pula amalan seseorang, semakin gelap dari mata makhluk meski dikerjakan dalam terang, maka semakin indah dan tampak terang sinarnya. Itulah mengapa? Allah sangat menyukai seseorang yang melaksanakan shalat tahajud di sepertiga malam saat sebagian besar orang terlelap, nyenyak tidur.

Allah Yang Maha Baik lagi Maha Pemaaf adalah pemilik tunggal segala macam kekuasaan di alam raya. Manusia yang berkuasa di muka bumi, apakah kekuasaan berupa jabatan, harta, maupun ilmu pengetahuan, atau lainnya sifatnya hanyalah sementara dan terbatas. Semua kekuasaan manusia tersebut tunduk kepada qudrah dan iradah Allah. Dia menciptakan semua makhluk-Nya dengan sebaik-baiknya, dan masing-masing mempunyai kadar (potensi) yang berbeda.

Itulah sebabnya, aku berusaha mengajak anak-anakku untuk sering melakukan perjalanan di alam bebas. Mereka bisa menyaksikan dengan mata dan hati betapa Allah sungguh-sungguh benar firman-Nya dalam ayat-ayat kauniah yang terbentang nyata. 

Teteh mendaki Bukit Sikunir selepas subuh. Indahnya pemandangan langit dan gunung tampak dari sini, masyaallah. Sumber gambar dokumen pribadi.
Teteh mendaki Bukit Sikunir selepas subuh. Indahnya pemandangan langit dan gunung tampak dari sini, masyaallah. Sumber gambar dokumen pribadi.

Allah menjelaskan bahwa hikmah dan tujuan dari adanya penciptaan lalu dibangkitkan (setelah dimatikan) adalah pemberian ganjaran pahala bagi orang yang berbuat kebajikan dan balasan siksa terhadap orang yang berbuat keburukan. "Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)." (QS. An-Najm:31).

Seringkali soal kekuasaan identik dengan hal-hal kotor dan zalim, padahal sebenarnya, kekuasaan hanya bisa dikendalikan dengan kesucian. Hal-hal duniawi, harta dan tahta, hanya akan memberikan kebahagiaan dan kebijaksanaan kepada manusia apabila tampak di tangan, bukan di hati. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Mulk ayat 1-2, "Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia  Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun