Apa itu IPM ? IPM singkatan dari Indeks Pembangunan Manusia yang mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, seperti umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Indikator penting mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia yang menentukan peringkat/level pembangunan suatu wilayah.
Alhamdulillah ... Aku merasakan semakin berkurangnya daerah kumuh di Jakarta. Kebersihan kota semakin meningkat dengan adanya Pasukan Ornge yang bekerja keras menyapu, mengangkut, dan membuang sampah pada tempatnya. Petugas kebersihan yang mengangkut sampah di lingkungan rumahku selalu tepat waktu mengangkut sampah. Lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.
Puskesmas pun berbenah dan makin meningkat pelayanannya. Ada kejadian anakku harus buka jahitan di kakinya di Puskesmas dekat rumah. Berbekal KTP DKI Jakarta (karena biasanya kami ke Rumah Sakit rujukan dari kantor). Ternyata mudah, nyaman, dan murah. Dokter dan susternya ramah. Begitupun saat membuat Surat Keterangan Sehat untuk keperluan kuliah, kami dilayani dengan baik.
Di masa pandemi Covid-19, ada inovasi dari PD. Pasar Jaya yang sangat membantuku memenuhi kebutuhan bahan makanan. Ketika harus di rumah saja, maka urusan belanja tinggal klik tulis pesan di WhatsApp nomor yang terdaftar. Pesanan pun diantar sampai depan pagar rumah. Keren banget! Aku bisa membeli sayuran, buah-buahan, ikan, ayam, daging, dan bumbu-bumbu lewat online tanpa harus ke pasar.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) rumahku Rp.0,'. Ini hal ketiga yang membuatku bersyukur. Kok bisa gratis begitu sih ?! He3 ... Bukan gratis tapi Rp. 0,- untuk bumi dan bangunan yang nilai NJOP-nya di bawah satu milyar rupiah. Sebelum Gubernur Anies Baswedan menjabat, aku masih harus membayar PBB sekitar tiga ratus ribuan rupiah. Nah ... Kebijakan Rp. 0,- ini ada setelah beliau memimpin di DKI Jakarta tahun 2017.
Rumahku sederhana saja, di atas lahan yang tidak luas. Bangunan lama tahun 70-an. Modelnya pun kuno he3 ... Ini rumah kesayangan -home sweet home. Sejak aku SD hingga sekarang menyimpan banyak kenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H