Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Aku Bersyukur Jadi Warga Jakarta

30 Desember 2020   12:19 Diperbarui: 23 Juni 2022   11:51 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL menjadi alternatif transportasi saat Teteh bepergian dalam kota bahkan hingga ke Bogor (Dok. pribadi)

Pertama kali tinggal di Ibukota Negara Indonesia, DKI Jakarta pada tahun 1976. Saat itu aku berumur 6 tahun dan mulai sekolah di SD Muhammadiyah 07 Tebet Barat Jakarta Selatan. Bapakku sedang menempuh kuliah lanjutan untuk menjadi dokter spesialis di Universitas Indonesia, Salemba.

Jakarta tempo dulu, era tahun 70-80an yang aku alami cukup berkesan. Ada jalan empat lajur dari ujung Cililitan hingga Bunderan Semanggi. Rumah keluargaku semula di kawasan Pancoran. Lalu pindah ke Kramatjati, dekat terminal Cililitan. He3 ... Sekarang sudah jadi PGC dan terminal Transjakarta. Nah ... Kisah ber-transportasi ria di Jakarta yang membuatku bersyukur jadi warga ibukota. Aku beneran warga Jakarta loh! KTP-ku di keluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta -Jakarta Timur. 

Jaman SD aku masih mengalami naik angkutan umum oplet, bemo, helicak, becak, dan bis Mayasari Bakti berwarna hijau serta bis Patas Damri warna biru. Waktu SMP pernah diajak naik bis tingkat ... Wooowww happy pake bingitsss. Oya ... Aku waktu SMP selalu naik oplet pulang pergi. Dari Kramatjati ke Hek SMPN 49 Jakarta. Kendaraan berbody kayu yang unik ini sekarang tak lagi beroperasi. Begitupun kendaraan jenis lainnya. Namun ... Tetap saja dijamannya transportasi Jakarta paling top dibandingkan daerah lain.

Teteh menuju Kawasan wisata pantai Ancol menggunakan Transjakarta (Dok. pribadi)
Teteh menuju Kawasan wisata pantai Ancol menggunakan Transjakarta (Dok. pribadi)

Masa kekinian pun, Jakarta memiliki beragam jenis transportasi publik yang menyesuaikan dengan status kota sebagai Ibukota. Tak kalah dengan kota-kota modern di mancanegara, Jakarta punya KRL, Metro MRT, Transjakarta, LRT, dan Jaklingko.

KRL menjadi alternatif transportasi saat Teteh bepergian dalam kota bahkan hingga ke Bogor (Dok. pribadi)
KRL menjadi alternatif transportasi saat Teteh bepergian dalam kota bahkan hingga ke Bogor (Dok. pribadi)

Teteh senang menggunakan transportasi publik ketika bepergian di dalam kota Jakarta. Bahkan hingga ke Bogor Teteh pernah menggunakan KRL. Begitupun dengan MRT sudah sering mengantarkan Teteh menuju berbagai tempat di Jakarta.

Stasiun MRT di bawah tanah dengan teknologi modern (Dok. pribadi)
Stasiun MRT di bawah tanah dengan teknologi modern (Dok. pribadi)

Hal kedua yang membuatku bersyukur menjadi warga Jakarta adalah keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Tahun 2020 di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, Jakarta meraih nilai IPM 80,77. Capaian ini menempatkan Jakarta sebagai peraih ranking tertinggi di Indonesia. Rata-rata nasional adalah 71,94.

IPM DKI Jakarta (sumber IG @dkijakarta dan @aniesbaswedan)
IPM DKI Jakarta (sumber IG @dkijakarta dan @aniesbaswedan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun