Pendahuluan
 Untuk mengimbangi kemajuan ilmu dan teknologi di era ini tentu kemampuan dan kapasitas profesionalnya seorang guru dan kepala sekolah perlu untuk di tingkatkan agar dapat menghadapi dan menerima setiap perubahan sistem pendidikan yang terjadi dan dapat menerapkan setiap perubahan tersebut kepada peserta didik dan semua stacholder sekolah. Oleh karena itu guru dan kepala sekolah perlu untuk terus mengembangkan potensi diri baik di lakukan sendiri maupun bersama orang lain. Habituasi yang di miliki oleh seorang guru dan kepala sekolah akan menjadi ciri khas jati dirinya jika terus di pupuk dan di sebarkan luaskan melalui kolaborasi secara berkelanjutan. Oleh karena itu pengimbasan menjadi alternative terpilih yang dapat di lakukan untuk memupuk habituasi tersebut secara bersama-sama pada satuan pendidikan.Â
Situasi
Sebagai kepala satuan pendidikan yang terpilih menjadi kepala sekolah penggerak tentu tidaklah mudah namun saya berinisiatif dan berusaha untuk membuat satu perubahan sederhana yang dapat di jadikan pedoman dan bermanfaat bagi rekan-rekan guru, kepala sekolah dan teristimewa peserta didik. Oleh karena itu saya terus belajar bagaimana dapat bersinergi dengan semua guru, kepala sekolah dan seluruh stacholder sekolah melalui berbagi praktik baik pada pengimbasan. Harapanya dengan bersinergi melalui pengimbasan akan membangun kerjasama dan interaksi yang dapat menghasilkan satu inovasi / karya yang bermanfaat dan berkualitas serta kesepakatan bersama dalam menyelesaikan satu permasalahan.
Pengimbasan merupakan salah satu kegiatan yang sangat relevan untuk di lakukan bersama-sama dalam mengimplementasikan  kurikulum merdeka dengan tujuan agar tranformasi pendidikan dapat berlangsung lebih cepat dan merata ke semua jenjang sekolah, Namun kenyataan yang saya temui di lapangan transformasi pendidikan belum merata secara menyeluruh ke semua jenjang sekolah, hal ini di buktikan dengan masih terdapatnya : (1) Pemanfaatan platform merdeka mengajar dan pemanfaatan teknologi yang belum maksinal di satuan pendidikan, (2) Pemahaman dan keterampilan pedagogic guru dalam mengimplemtasikan kurikulum merdeka belum maksimal sehingga perlu untuk di tingkatkan.
Sebagai kepala sekolah penggerak saya memiliki kewajiban untuk mengajak guru, kepala sekolah dan sekolah non penggerak untuk dapat bersinergi dalam belajar, berbagi dan berinovasi bersama dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka melalui kegiatan pengimbasan. Pada kegiatan ini peran yang saya unggulkan adalah bagaimana saya dapat mengimbaskan praktik baik yang telah saya lakukan dengan menjadi narasumber dan menjadi super model bagi rekan-rekan guru dan kepala sekolah dalam berbagi praktik baik melalui pengimbasan. Â Selain itu tujuan utama pengimbasan ini adalah untuk menjalin kolaborasi sesama guru dan kepala sekolah agar setiap permasalahan dan kekurangan yang ada dapat teratasi secara bersama.
Tantangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengimbasan ini tentu tidak lepas dari permasalahan, adapun permasalahan yang di hadapi adalah: ( 1 ) Kemampuan dan pemahaman terhadap kurikulum merdeka yang beragam, ( 2 ) Akses kesekolah Imbas  ( 3 ) Keterbatasan sarana dan prasarana.
Adapun unsur yang terlibat pada kegiatan pengimbasan ini adalah: (1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekdis, Kabid GTK dan Kabid Dikdas dan beberapa SKPD Dinas pendidikan.(2) Koordinator Wilayah Kecamatan Tibawa,(3) Pengawas se-kecamatan Tibawa, (4) Fasilitaor sekolah penggerak, (5) Komite Sekolah, (6) Seluruh kepala sekolah dan guru kelas yang menjadi sasaran pengimbasan,(7) seluruh staf dewan guru SDN 11 Tibawa dan  orangtua peserta didik.(4) Kurangnya Motivasi guru untuk berselancar di PMM.Â
AKSI
Aksi di lakukan dengan strategi bersinergi bersama dalam pengimbasan tujuan utamanya adalah untuk mencari solusi pemecahan masalah dari segala bentuk permasalahan dan kekurangan yang di hadapi baik dari segi guru maupun dari segi kepala sekolah. Adapun langkah yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan dan situasi yang terjadi adalah : (1) Melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan dan kebudayaan yang sebelumnya memang sudah memberikan Rekomendasi untuk melakukan kegiatan pengimbasan, (2) Melakukan rapat bersama staf dewan guru terkait dengan rencana pelaksanaan kegiatan pengimbasan, (3) Melakukan pendekatan persuasif kepada sekolah sasaran imbas yang tentunya tokoh utamanya adalah kepala sekolah dan guru, (4) Melakukan Koordinasi dengan Koordinator Wilayah kecamatan, Pengawas, dan Fasilitator. (5) Mengadakan rapat bersama Komite sekolah dan orangtua peserta didik terkait dengan persiapan pengimbasan, (6) Membuat pemetaan kebutuhan peserta dan menyusun materi untuk pengimbasan.
Mekanisme / Proses pelaksanaan
Pengimbasan ini di lakukan pada 12 sekolah non penggerak yang ada di kecamatan Tibawa tepatnya di Kabupaten Gorontalo, yang terdiri dari kepala sekolah dan guru. Berikut adalah struktur alur materi dari pengimbasan yang di lakukan: (1) Belajar modul di PMM, (2) Membuat aksi Nyata, (3) Membuat video pembelajaran, (4) Menyusun perangkat pembelajaran untuk pemodelan, (5) Membuat jurnal / buku hasil pengimbasan.
Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan pengimbasan ini di lakukan dengan 2 cara yaitu : melalui IN dan ON. Kegiatan awal di buka langsung oleh koordinator wilayah kecamaatan tibawa dengan di hadiri oleh pengawas, fasilitator, komite sekolah dan seluruh kepala sekolah dan guru.
REFLEKSI Â HASIL DAN DAMPAK
Adapun dampak dari pengimbasan bagi guru : (1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mempelajari modul-modul di PMM, (2) Meningkatnya aktifiktas guru dalam membuat Aksi nyata dan video pembelajaran yang di buktikan dengan perolehan sertifikat,(3) meningkatnya kompotensi pedagogic guru. Bagi Kepala Sekolah : (4) Meningkatnya motivasi kerja kepala sekolah dalam penggunaan teknologi dan ( 5) meningkatnya keterampilan dan kemampuan berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan karya .Bagi Pengawas: Dengan pengimbasan ini Pengawas mampu (1) melakukan evaluasi kinerja di satuan pendidikan melalui kepala sekolah, (2) meningkatnya kolaborasi antara guru dan kepala sekolah dan pengawas dalam mewujudkan tujuan dan harapan dari implementasi kurikulm merdeka. Bagi Sekolah: Pengimbasan ini memberi peluang bagi Sekolah yaitu ( 1 ) Â dapat belajar dari sekolah lain sehingga saling meniru satu sama lain sehingga terjadi peningkatan kompotensi secara bersama-sama.
PENUTUPÂ
Adapun pembelajaran yang berharga yang bisa di petik dari kegiatan pengimbasan ini adalah ketika kita mampu bekerja sama dan mampu berbagi dan berkolaborasi yang sama maka akan melahirkan satu inovasi yang besar yang tentunya akan merubah minset seseorang dalam belajar.  Pengimbasan ini memberikan hasil yang sangat efektif karena mampu menciptakan kolaborasi, motivasi dan semangat para guru dan kepala sekolah dalam belajar, berbagi dan berinovasi secara bersama-sama. Selain itu pengimbasan ini mampu melahirkan inovasi yang belum pernah di lakukan oleh guru dan kepala sekolah sebelumnya, jika sebelumnya guru belum maksimal dalam menggunakan teknologi, dan berselancar di PMM dengan baik maka dengan adanya pengimbasan ini guru dan kepala sekolah  sudah mencapai target dengan faktor keberhasilan yang sebelumya hanya 25% menjadi 100%. Yang di buktikan dengan banyaknya sertifikat aksi nyata dan video pembelajaran yang di unggah di youtube dan PMM oleh guru dan kepala sekolah. Selain itu Kegiatan pengimbasan ini mampu meningkatkan motivasi kinerja guru dalam membuat jurnal kegiatan sehingga melahirkan  satu inovasi yang di kemas dalam sebuah karya buku bersama hasil pengimbasan.
SALAM BELAJAR, SALAM BERBAGI DAN SALAM BERINOVASI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H