Mohon tunggu...
Dewi Damayanti
Dewi Damayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Musim boleh berganti, namun menulis tak mengenal musim. Dengan goresan tintamu, kau ikut mewarnai musim.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Budi Susanto: Kenapa Takut Berlaku Adil?

18 Maret 2021   12:30 Diperbarui: 20 Maret 2021   10:19 3036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Busan melanjutkan, salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM di Bidang KBP yang dikenal memiliki volume kerja tinggi dan tingkat kasus cukup pelik adalah bagi pegawai pindah mutasi menjadi Penelaah Keberatan (PK) minimal tiga hari akan diberikan In House Training (IHT) untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Bahkan di Kanwil DJP Jakarta Khusus ada semacam Gugus Tugas Transfer Pricing Knowledge Management Center (TPKMC) beranggotakan para pegawai Kanwil Khusus. Tujuannya: membagi ilmu tentang Transfer Pricing kepada semua pegawai dan mendiskusikan kasus untuk mencari jalan keluar atas masalah Keberatan atau Banding. Bahkan TPKMC menjadi rujukan kanwil lain untuk melakukan hal yang sama, cerita Busan bangga.

Selain itu, persepsi pegawai di luar Kanwil DJP Jakarta Khusus bahwa pegawai kanwilnya itu orangnya serius-serius karena beban kerja yang berat, perlu diubah. Dengan menghidupkan kegiatan-kegiatan berkesenian, seperti: penulisan, video, dan lagu telah membuat citra Kanwil DJP Jakarta Khusus menjadi berbeda. "Oh, ternyata bahagia ya, menjadi pegawai Kanwil Khusus itu,"komentar seperti itu sampai juga ke telinga Busan.

Grafik Permohonan Keberatan pun terus mengalami tren penurunan. Jika pada tahun 2018 Permohonan Keberatan yang masuk sebanyak 6.518 kasus, maka pada tahun 2019 permohonan yang masuk menjadi 5.621. Dan tahun 2020 lalu Permohonan Keberatan menjadi 4.847 kasus.

Sebuah ikhtiar dari Busan untuk menyehatkan kanwil yang dipimpinnya. Tahun 2019 kondisi kanwilnya sudah mulai sehat, meskipun bukan berarti sehat seratus persen. "Kalau saya paksakan sehat seratus persen, maka dosisnya harus tinggi. Jika dosisnya tinggi, kuatirnya malah kolaps," dia menyodorkan sebuah metafora.

Setelah Kanwilnya sehat, maka menguatkan dan menyolidkan merupakan tugas yang tak kalah pentingnya. Karena dengan organisasi yang solid, akan lebih mudah melakukan koordinasi  untuk meraih sinergi.

Ngopi Bareng Hingga Membetulkan Genteng 

Rekam jejak karier Busan memang lengkap. Ibarat dalam garis komando di angkatan bersenjata, Busan memulai tugas dari seorang prajurit tempur di garda terdepan hingga menjadi seorang Panglima Wilayah. Busan meniti karier di DJP sebagai pelaksana pada tahun 1995 di KPP Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.

Tahun 2000 Busan baru menyeberang ke Pulau Kalimantan ketika dipromosikan sebagai Kepala Seksi Bimbingan PPh di Kanwil DJP Kalimantan Barat dan Tengah hingga tahun 2002. Tahun 2003 dia dimutasikan kembali sebagai Kepala Seksi PPN dan PTLL di KPP Manado, Sulawesi Utara. Di kota inilah Busan memperoleh gelar Magisternya pada tahun 2004, yaitu di Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Dia dipromosikan sebagai eselon III di Kanwil DJP Jawa Timur III pada tahun 2007.  Sebelum akhirnya dipercaya memegang tampuk pimpinan sebagai Kakanwil DJP Jawa Timur III pada 2013, dalam usia yang relatif muda, yaitu: 43 tahun.

"Awal bekerja di DJP saya selalu bilang bahwa saya akan bekerja pada kantor yang besar, dan kantor itu menjadi besar karena saya,"dia memulai bincang-bincang nostalgia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun