Strategi merupakan istilah yang sering diidentikkan dengan "taktik" yang secara bahasa dapat diartikan sebagai "corcerning the movement of organisms in respons to external stimulus" (suatu yang terkait dengan gerakan organisme dalam menjawab stimulus dari luar).Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya tentara. Definisi klasik tentang strategi semula berasal dari kalangan militer, bahwa strategi adalah cara yang terbaik untuk menggunakan dana, daya, dan peralatan yang tersedia untuk memenangkan suatu pertempuran (Siagian, 1994:16).
Sedangkan pengertian strategi ditinjau dari segi terminologi menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut :
- Strategi menurut Agus Hermawan adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya (Hermawan,2012:33).
- Menurut Syafrizal, Strategi adalah merupakan suatu cara untuk mencapai suatu tujuan dengan berdasarkan analisa terhadap faktor eksternal dan internal(https://www.pelajaran.id/2017/02).[1]
 Strategi pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan dakwah suatu majelis atau lembaga organisasi. Dengan kata lain, strategi adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha da'i dari waktu ke waktu, pada masing-masing
B. Strategi Dakwah
Kata "strategi" pada mulanya sangat akrab di kalangan militer, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos. Adapun srategos dapat diterjemahkan sebagai " komandan militer" pada zaman demokrasi Athena.[2] Strategi dipakai dalam perspektifmiliter sejak zaman kejayaan Yunani-Romawi sampai masa industrialisasi. Kemudian kata strategi meluas ke berbagai aspek kegiatan masyarakat termasuk dalam bidang komunikasi dan dakwah. Hal tersebut sangat penting karena dakwah bertujuan melakukan perubahan terencana dalam masyarakat yang berlangsung lebih seribu tahun lamanya.[3]
 Meskipun strategi pada mulanya dikaitkan dengan masalah militer yang sangat berkaitan dengan seni dan ilmu pengetahuan. Kini ilmu strategi mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi setiap orang/organisasi dalam mencapai tujuannya setiap hari dalam kehidupan manusia diperlukan strategi.Menurut Ali Azis bahwa strategi adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu.[4]
 Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Di samping itu dapat pula berarti "kemampuan yang  terampil dalam menangani dan merencanakan sesuatu". Sedangkan tujuan suatu strategi ialah untuk merebut kemenangan atau meraih suatu hasil yang diinginkan. Strategi dakwah sebagai metode, siasat, taktik atau maneuver yang di pergunakan dalam aktivitas (kegiatan dakwah).[5]
 Strategi dakwah adalah merupakan suatu metode, siasat, taktik yang dipergunakan dalam aktifitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya menjadikan globalisasi sebagai sebuah ideology bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman.
 Strategi yang imperatif dalam dakwah. Dakwah Islam berorientasi pada upaya amar ma'ruf dan nahi munkar. Dalam hal ini, dakwah tidak dipahami secara sempit sebagai kegiatan yang identik dengan pengajian umum atau memberikan ceramah di atas podium, lebih dari itu esensi dakwah sebetulnya adalah segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur amar ma'ruf dan nahi munkar
Â