Belakangan ada banyak musisi yang suka menampilkan visual impresif di layar panggung mereka. Juga banyak yang kemudian meniru menggunakan gelang dan tongkat berwarna-warni menyemarakkan suasana. Karena banyak penonton yang suka merekam konser di gawai, adanya visual yang menarik tentu menjadi salah satu magnet. Selain tentunya memberikan ambience yang asyik selama menonton.
Oleh karenanya penting bagi promotor konser juga memerhatikan desain panggung, ukuran layar, desain tempat duduk dan area penonton, agar penonton tidak hanya bisa mendengar musik dengan kualitas sound yang bagus namun juga mendapatkan pengalaman lebih dari visualnya.
Saat menyaksikan konser BMTH, mereka telah menyiapkan visual yang sesuai dengan lagu yang dibawakan. Sayangnya entah kenapa layarnya sempat macet sehingga membuat bete si vokalis.
Sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang perlu ditingkatkan dari penyelenggara konser di Indonesia, termasuk sertifikasi dari penyelenggara konser agar tidak terjadi lagi konser abal-abal atau EO yang lari membawa uang tiket penonton.
Tapi intinya konser dan festival musik di Indonesia sebenarnya sudah oke, tinggal diperbaiki.
Apabila para fans nyaman, lokasi dan fasilitas konser juga sesuai dengan harapan musisi yang akan tampil, maka aku yakin ke depan Indonesia akan bisa menjadi salah satu pusat konser Asia.
Omong-omong Cradle of Filth, Lamb of God, dan Yngwie Malmsteen bakal tampil di Hammersonic 2024. Andaikata festival musik ini sukses dan penonton puas, maka bisa jadi momen perubahan acara musik menjadi lebih baik di Indonesia.
Duh siap-siap menanti Korn, Blink-182, dan musisi rock dunia lainnya manggung di Indonesia. Slipknot lagi, boleh deh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI