Di bagian depan ada pesawat Garuda Indonesia McDonnell Douglas DC-9 dan helikopter SAR. Pengunjung bisa masuk berkeliling ke dalam pesawat dengan membayar tiket sebesar Rp5 ribu.Â
Jika melihat peta dan bangunan di museum ini, memang dibagi tiga sesuai dengan mode transportasi. Ada bagian darat, laut, dan udara. Selain berbagai jenis alat transportasi darat, juga ada rel dan kereta yang juga bisa ditumpangi wisatawan.Â
Waktunya Naik Kereta
Aku penasaran ingin mencoba naik kereta. Apalagi ada terowongannya. Â Dulu belum sempat mencobanya.Â
Naik kereta juga berbayar yakni Rp10 ribu per penumpang. Desain rel dan keretanya mirip dengan yang biasa kita temui, hanya gerbongnya cuma terbatas. Â Kami naik dan turun di Stasiun Kemidjen. Nama stasiun ini mengingatkan pada stasiun kereta api di Semarang. Tentang apakah stasiun ini merupakan stasiun kereta api pertama di Indonesia masih diperdebatkan.Â
Rasanya menyenangkan naik kereta. Kami bisa berkeliling dan melihat-lihat koleksi museum yang ada di bagian luar. Meski nampak lusuh, pelataran museum ini asri dan bersih. Â Dari kejauhan nampak sisi transportasi air dengan kolam buatan dan kapal mini Kapal Negara B013 tahun 1945.
Ada berbagai gerbong kereta api yang tidak terpakai. Desain dan warna gerbongnya beragam. Ada kereta barang dan kereta penumpang.Â