Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rawat Alam Indonesia agar Selalu Cantik Lestari dari Generasi ke Generasi

17 April 2023   23:57 Diperbarui: 18 April 2023   00:01 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai akan selalu indah jika tanpa sampah (dokpri) 
Pantai akan selalu indah jika tanpa sampah (dokpri) 

Bangga Berwisata di Indonesia itu Harus Tapi Peduli Alam Juga Wajib
Ada banyak cara untuk mewujudkan pengalaman berwisata yang bertanggung jawab peduli kepada keberlangsungan alam alias sustainabilty and responsibility tourism. Ada juga yang menyebutnya sebagai ecotourism. Definisi ecotourism sendiri adalah kegiatan wisata yang bertujuan untuk memupuk rasa cinta dan peduli kepada alam. Berikut berbagai cara menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.

Jangan Buang Sampah di Tempat Wisata
Sebenarnya anjuran jangan buang sampah sembarangan ini sederhana dan telah diajarkan di sekolah-sekolah. Tapi entah kenapa implementasinya di tempat wisata alam ini susah,  guide lokal dan petugas harus sering-sering mengedukasi wisatawan agar tak meninggalkan sampah seenaknya.

Aku jadi ingat pengalamanku saat samping dan berwisata di kawasan air terjun di Pujon, Batu, dalam rangka latihan alam teater saat SMA.
Hari itu usai makan siang dan beribadah kami siap untuk melakukan acara pamungkas latihan alam dari rangkaian diklat teater sekaligus pengukuhan kami sebagai anggota. Kami akan menjelajah bebukitan dan sungai-sungai sekaligus berlatih teater. Masing-masing peserta membawa wadah untuk menampung sampah. Sambil latihan alam, kami juga akan memungut sampah sepanjang perjalanan. Itulah pengalaman pertamaku mencicipi ecotourism.

Oleh karena edukasi sampah bagi wisatawan masih sesuatu yang menantang, sepertinya perlu adanya sanksi berupa denda atau sesuatu yang membuat kapok pelakunya.

Di Gunung Semeru sekarang aturannya ketat, pendaki diperiksa barang yang dibawanya seperti rokok. Jika ia meninggalkan sampah, maka ia diminta kembali membawa sampahnya atau di-blacklist. Hal yang sama dan dilakukan lebih awal yaitu di Pantai Tiga Warna, Malang. Tiap wisatawan diperiksa bawaan dan dihitung jumlahnya. Ketika ia kembali maka jumlah dan jenis barangnya harus sama persis.

Hutan akan selalu indah bila dijaga (dokpri) 
Hutan akan selalu indah bila dijaga (dokpri) 


Mengajak Wisatawan untuk Melepaskan Anak Penyu, Bertanam Bakau, Menanam Terumbu Karang, Melakukan Penghijauan, dan Adopsi Pohon
Para wisatawan akan lebih mudah untuk mencintai alam apabila diajak untuk ikut serta, misalnya ikut melepas anak penyu di pantai. Aku pernah merasainya di Lombok, Derawan dan Ujung Genteng. Mereka akan mendapat edukasi untuk mencintai penyu.

Selain itu mereka juga bisa diajak untuk bertanam bakau. Waktu itu saya pernah merasai pengalaman ini di Pulau Tidung. Ternyata bertanam bakau tidak mudah.

Terumbu karang adalah bagian dari ekosistem laut yang penting. Sayangnya banyak terumbu karang yang rusak karena ulah wisatawan. Nah di  Belitung, biasanya ada yang mengajak wisatawan untuk ikut menanam terumbu karang.

Bisa diajak bertanam bakau (dokpri) 
Bisa diajak bertanam bakau (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun