Kita juga bisa melihat film dari sisi pandang lain. Kita juga bisa belajar bareng tentang cara menulis ulasan film, cara membuat skenario film, atau ikut terlibat dalam  membuat film.
7. Perbanyak nonton film
Selain banyak membaca buku dan artikel tentang film, kunci untuk menambah wawasan tentang film yaitu nonton film. Sering-seringlah nonton film dan jangan membatasi diri. Tontonlah film di luar zona nyaman. Misalnya kita terbiasa nonton film horor, maka cobalah nonton film musikal dan  romantis.
Aku sering disarankan untuk menyaksikan film klasik di bawah tahun 1980-an baik film Indonesia maupun mancanegara. Syukur-syukur aku bisa banyak menonton film di bawah tahun 1940-an. Ada banyak film klasik yang bagus dan masih dinobatkan sebagai film terbaik.
Saran ini beberapa kali kujalani. Aku takjub dengan lagu soundtrack dari film The Good,  the Bad, and the Ugly (1966) yang begitu bagus. Lagu-lagu soundtrack film pada masa klasik banyak yang bagus dan hingga sekarang masih jadi ikonik, misalnya theme song dan soundtrack dari film serial Bonanza, Mission Impossible, dan film The Magnificent Seven (1960).
Memang sih ada kalanya aku jenuh menonton dan membuat artikel film. Jika sedang jenuh, ya sudah melakukan aktivitas lainnya.
Selama bulan Ramadan ini aku suka menonton film animasi Indonesia. Dari film-film animasi yang sudah kutonton tersebut, aku membuat artikel tentang animasi lokal yang membahas tentang Jakarta. Masih banyak film  yang belum kubuat ulasannya. Jika lagi jenuh buat ulasan film, aku ganti dengan membaca buku perfilman atau nonton film yang pendek-pendek.
Oh iya tips di atas juga berlaku buat aku dan kujalani hingga kini. Aku ingin meng-upgrade diri selama Ramadan dengan memanfaatkan waktu-waktu luang.
Kalau kalian ingin upgrade keahlian apa saja nih selama Ramadan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H